Bahlil Ungkap Keberhasilan Hilirisasi Bauksit, Kapasitas Smelter Nasional Naik Signifikan
- Kamis, 16 Oktober 2025

JAKARTA - Upaya pemerintah memperkuat hilirisasi sektor mineral terus menunjukkan hasil nyata.
Salah satu indikator utamanya adalah peningkatan kapasitas pengolahan bijih bauksit di dalam negeri yang kini mencapai 17,5 juta ton per tahun. Langkah ini menandai kemajuan besar Indonesia dalam mengembangkan rantai pasok industri mineral, khususnya di tengah kebijakan larangan ekspor bahan mentah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, kapasitas tersebut merupakan hasil kerja keras pemerintah bersama pelaku industri untuk memperkuat fondasi hilirisasi nasional. “Dari total smelter bauksit yang sudah dibangun, kapasitasnya itu mencapai 17,5 juta ton untuk bahan bakunya,” ujar Bahlil usai menghadiri acara Mineral dan Batu Bara Convex 2025.
Baca JugaHarga BBM Pertamina Terbaru Oktober 2025, Cek Daftar Lengkapnya di Seluruh Wilayah
Menurut Bahlil, capaian tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah dalam mengubah orientasi sektor pertambangan dari ekspor bahan mentah ke pengolahan dalam negeri. Ia menegaskan, arah kebijakan ini tidak hanya memperkuat nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru.
Investasi Hilirisasi Terus Meningkat
Pemerintah menargetkan investasi di sektor hilirisasi mineral dan batu bara tahun ini mencapai kisaran US$ 7–8 miliar. Hingga Agustus 2025, realisasi investasi telah mencapai sekitar US$ 3–4 miliar. Angka ini menunjukkan minat investor yang terus tumbuh terhadap industri pengolahan mineral di Indonesia.
Bahlil menegaskan bahwa kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah, termasuk bauksit, menjadi bagian penting dari strategi untuk menarik investasi ke dalam negeri. Dengan penghentian ekspor bijih bauksit, pelaku industri terdorong membangun fasilitas pengolahan atau smelter yang mampu meningkatkan nilai tambah produk tambang nasional.
“Investasi bidang hilirisasi minerba tahun ini ditargetkan mencapai US$ 7–8 miliar, saat ini realisasinya hingga Agustus 2025 sudah mencapai US$ 3–4 miliar,” kata Bahlil.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat industri berbasis sumber daya alam berkelanjutan. Hilirisasi diharapkan dapat memperkuat ketahanan industri nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap impor produk olahan seperti aluminium.
Lima Smelter Jadi Penopang Produksi Nasional
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, menjelaskan bahwa kapasitas pengolahan bauksit sebesar 17,5 juta ton per tahun berasal dari lima fasilitas utama di Indonesia. Kelima smelter tersebut adalah Bintan Alumina, Borneo Alumina Indonesia, Well Harvest Winning Alumina Refinery, Indonesia Chemical Alumina, dan Borneo Alumindo Prima.
Tri menambahkan, potensi sumber daya bauksit nasional yang tercatat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) masih jauh lebih besar dibandingkan kapasitas input smelter yang ada saat ini. Kondisi tersebut menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk terus mendorong pembangunan fasilitas pengolahan baru.
“Kami dorong hilirisasi karena kebutuhan kami untuk aluminium masih ada ruang (kekurangan),” ujarnya.
Dengan memperluas kapasitas smelter, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berpeluang menjadi eksportir produk olahan bernilai tinggi. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global industri aluminium.
Pemerintah Tegaskan Larangan Ekspor Tetap Berlaku
Meski kapasitas pengolahan bauksit meningkat, pemerintah menegaskan tidak akan membuka kembali ekspor bijih mentah. Bahlil menilai, membuka ekspor justru akan melemahkan agenda hilirisasi yang telah berjalan.
“Tidak, tidak ada (ekspor bauksit), enak saja,” tegas Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta.
Kebijakan pelarangan ekspor ini telah berlaku sejak Juni 2023 dan menjadi tonggak penting dalam transformasi industri pertambangan Indonesia. Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap seluruh produksi bauksit dapat diolah di dalam negeri untuk menghasilkan alumina maupun aluminium yang memiliki nilai ekonomi jauh lebih tinggi.
Pengembangan hilirisasi bauksit juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang Kementerian ESDM untuk mendiversifikasi sektor pertambangan di luar komoditas nikel. “Tugas kami, bagaimana mengoptimalkan hilirisasi pada sektor selain nikel, termasuk bauksit. Nanti kami review,” kata Bahlil.
Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat struktur industri nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya smelter yang beroperasi, diharapkan Indonesia dapat mempercepat transisi menuju ekonomi berbasis nilai tambah dan menekan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah.
Arah Baru Industri Bauksit Indonesia
Kebijakan hilirisasi yang digencarkan pemerintah bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi juga transformasi menyeluruh terhadap model bisnis pertambangan nasional. Dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri, Indonesia tidak hanya memperoleh nilai ekonomi lebih besar, tetapi juga menumbuhkan industri turunan yang mampu memperluas kesempatan kerja dan transfer teknologi.
Kapasitas pengolahan bauksit yang kini mencapai 17,5 juta ton per tahun menjadi tonggak penting dalam perjalanan hilirisasi minerba. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan investor, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama di pasar aluminium dunia.
Dengan konsistensi kebijakan dan dukungan investasi yang kuat, hilirisasi bauksit diharapkan dapat terus berkembang sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenkes Tegaskan Sembilan Pekerja Cikande Aman Pasca Paparan Radiasi
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kolaborasi Pemda Bengkulu dan PLN Wujudkan Kemandirian Energi Hijau Nasional
- Kamis, 16 Oktober 2025
Rekomendasi 5 Rumah Murah di Sumedang, Hunian Strategis Dekat Kota Besar
- Kamis, 16 Oktober 2025
Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP, Sektor Properti Dipastikan Kian Bergairah
- Kamis, 16 Oktober 2025
Pemerintah Siap Jalankan Program Bensin Etanol E10 untuk Dorong Ekonomi Rakyat
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Proyek Tol Strategis Akses Patimban Capai Separuh Pembangunan
- 16 Oktober 2025
2.
SPMI-PP Gandeng Pemerintah Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- 16 Oktober 2025
3.
JSI Sinergi Mas Perkuat Leyand, Investor Ritel Serbu Saham
- 16 Oktober 2025
4.
Harga Emas Tembus Rekor Baru Didorong Ketegangan Global
- 16 Oktober 2025
5.
Kepemimpinan BUMN Dibuka untuk Ekspatriat, Strategi Prabowo Maju
- 16 Oktober 2025