
JAKARTA - Harga berbagai komoditas pangan di wilayah Jawa Tengah kembali mengalami fluktuasi pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas), tercatat per pukul 09.53 WIB, dari total 25 komoditas yang dipantau, sebanyak sepuluh di antaranya mengalami kenaikan harga, sedangkan lima belas lainnya justru mengalami penurunan.
Kondisi ini menunjukkan dinamika harga bahan pangan yang masih cukup aktif di pasar domestik, dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari pasokan, distribusi, hingga permintaan yang bervariasi di setiap wilayah.
Baca JugaGibran Tinjau Bendungan Way Apu, Dorong Ketahanan Pangan dan Energi Maluku
Bapanas mencatat beberapa komoditas utama yang mengalami kenaikan harga, antara lain bawang merah, daging sapi murni, gula konsumsi, daging ayam ras, serta kedelai biji kering impor. Sebaliknya, komoditas seperti jagung tingkat peternak, tepung terigu curah, cabai merah besar, garam konsumsi, dan beras medium menunjukkan penurunan harga dibandingkan hari sebelumnya.
Fluktuasi Harga Dipicu Faktor Pasokan dan Distribusi
Kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan di Jawa Tengah disebut-sebut akibat perubahan kondisi pasokan dari daerah sentra produksi. Salah satu komoditas dengan kenaikan tertinggi adalah kedelai biji kering impor, yang naik sebesar Rp200 atau sekitar 2,11 persen menjadi Rp9.691 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai ini bisa berdampak langsung terhadap industri olahan pangan seperti tempe dan tahu yang sangat bergantung pada bahan baku tersebut. Sementara itu, minyak goreng kemasan juga mengalami peningkatan harga sebesar 1,71 persen, mencapai Rp19.979 per liter.
Komoditas lain seperti bawang merah naik 1,49 persen menjadi Rp38.683 per kilogram, sementara daging sapi murni naik 0,86 persen menjadi Rp131.974 per kilogram. Di sisi lain, gula konsumsi juga terpantau meningkat 1,63 persen menjadi Rp16.917 per kilogram.
Peningkatan harga sejumlah bahan pokok ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah karena berpotensi menekan daya beli masyarakat, terutama menjelang akhir tahun saat kebutuhan rumah tangga biasanya meningkat.
Namun demikian, Bapanas menegaskan bahwa fluktuasi harga ini masih tergolong wajar dan tidak menunjukkan indikasi kelangkaan bahan pangan. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan distributor terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan pasokan di pasar.
Penurunan Harga di Sejumlah Komoditas Pangan
Di tengah kenaikan beberapa bahan pokok, ada juga kabar baik bagi masyarakat, terutama dari kelompok komoditas yang mengalami penurunan harga. Berdasarkan data Bapanas, daging kerbau segar lokal menjadi komoditas yang mengalami penurunan paling tajam. Harganya turun hingga 100 persen menjadi Rp0 per kilogram. Kondisi ini disebabkan oleh tidak tersedianya pasokan di pasar pada saat pendataan dilakukan, sehingga harga tercatat nihil.
Selain itu, cabai merah besar turun signifikan sebesar 6,51 persen menjadi Rp47.775 per kilogram. Penurunan harga juga terjadi pada ikan bandeng yang turun 6,43 persen menjadi Rp31.974 per kilogram, serta ikan tongkol yang anjlok 5,52 persen menjadi Rp30.132 per kilogram.
Cabai rawit merah turut melemah 4,02 persen menjadi Rp34.159 per kilogram, dan cabai merah keriting mengalami penurunan 3,73 persen menjadi Rp51.923 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu curah turun 2,04 persen menjadi Rp8.518 per kilogram, dan beras premium juga sedikit melemah 1,44 persen menjadi Rp14.841 per kilogram.
Penurunan harga ini umumnya dipicu oleh peningkatan pasokan dari petani dan produsen setelah panen, serta kondisi cuaca yang mendukung proses distribusi. Namun, tren harga yang menurun di beberapa komoditas strategis tetap perlu diwaspadai agar tidak berdampak pada pendapatan petani.
Rincian Lengkap Harga Bahan Pangan di Jawa Tengah
Berikut daftar lengkap harga dua puluh lima komoditas pangan di Jawa Tengah per Rabu, 15 Oktober 2025 berdasarkan laporan resmi Bapanas pukul 09.53 WIB:
Daging sapi murni: Rp131.974/kg (naik 0,86%)
Daging kerbau beku (impor): Rp105.950/kg (naik 0,45%)
Cabai merah keriting: Rp51.923/kg (turun 3,73%)
Cabai merah besar: Rp47.775/kg (turun 6,51%)
Bawang merah: Rp38.683/kg (naik 1,49%)
Daging ayam ras: Rp38.195/kg (naik 0,04%)
Cabai rawit merah: Rp34.159/kg (turun 4,02%)
Ikan kembung: Rp33.194/kg (turun 2,05%)
Bawang putih bonggol: Rp32.730/kg (turun 1,07%)
Ikan bandeng: Rp31.974/kg (turun 6,43%)
Ikan tongkol: Rp30.132/kg (turun 5,52%)
Telur ayam ras: Rp29.449/kg (naik 0,26%)
Minyak goreng kemasan: Rp19.979/liter (naik 1,71%)
Minyak goreng curah: Rp17.831/liter (turun 0,64%)
Gula konsumsi: Rp16.917/kg (naik 1,63%)
Minyakita: Rp16.729/liter (naik 0,37%)
Beras premium: Rp14.841/kg (turun 1,44%)
Beras medium: Rp13.004/kg (turun 0,68%)
Beras SPHP: Rp12.124/kg (turun 0,21%)
Tepung terigu kemasan: Rp11.818/kg (naik 0,34%)
Garam konsumsi: Rp10.438/kg (turun 1,31%)
Kedelai biji kering (impor): Rp9.691/kg (naik 2,11%)
Tepung terigu curah: Rp8.518/kg (turun 2,04%)
Jagung tingkat peternak: Rp6.415/kg (turun 0,57%)
Daging kerbau segar (lokal): Rp0/kg (turun 100%)
Pemerintah Terus Pantau Pergerakan Harga dan Pasokan
Melihat fluktuasi harga yang cukup dinamis ini, pemerintah melalui Bapanas menegaskan akan terus memperkuat koordinasi antarinstansi untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan.
Langkah-langkah pengawasan dilakukan secara rutin melalui pemantauan harian terhadap harga komoditas di tingkat pasar tradisional dan modern. Selain itu, upaya stabilisasi juga ditempuh melalui penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP) yang dapat digerakkan sewaktu-waktu jika terjadi lonjakan harga.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menekankan bahwa keterlibatan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan data harga dan pasokan di lapangan akurat. Dengan begitu, intervensi kebijakan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
Bapanas juga bekerja sama dengan pelaku usaha, Bulog, serta asosiasi petani dan pedagang untuk memperlancar distribusi pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
Upaya stabilisasi harga bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging terus menjadi prioritas utama menjelang akhir tahun. Dengan koordinasi yang baik antara pusat dan daerah, pemerintah berharap kestabilan harga pangan dapat terjaga agar tidak membebani masyarakat dan pelaku usaha.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kinerja Cemerlang DKFT, Strategi Efisiensi Dongkrak Laba dan Produksi Nikel
- Rabu, 15 Oktober 2025
Berita Lainnya
Bansos Beras Oktober Kembali Disalurkan, Cek Nama Penerimanya Sekarang
- Rabu, 15 Oktober 2025
Harga Sembako Jawa Timur Berfluktuasi, Cabai dan Bawang Putih Menguat
- Rabu, 15 Oktober 2025
Diskon Listrik Dihapus, Airlangga Pastikan Ada Program Pengganti Pemerintah
- Rabu, 15 Oktober 2025
Pendaftar Keluhkan Akses Maganghub Kemnaker, Program Baik tapi Sistem Rumit
- Rabu, 15 Oktober 2025