AirAsia Indonesia Fokus Perluas Rute dan Efisiensi Operasional di Tengah Kenaikan Pendapatan
- Rabu, 29 Oktober 2025
JAKARTA - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terus menunjukkan ketahanan dan strategi adaptif di tengah persaingan industri penerbangan yang ketat.
Hingga kuartal III-2025, perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,1% menjadi Rp 6,03 triliun. Kenaikan ini menjadi bukti bahwa langkah efisiensi dan ekspansi jaringan yang dilakukan perusahaan mulai menunjukkan hasil positif, meskipun tekanan kurs dolar AS masih menjadi tantangan utama.
Strategi Pendapatan yang Terkelola Baik
Baca JugaSKK Migas Siapkan Strategi Terpadu untuk Keamanan Hulu Migas Nasional
Kontributor utama pendapatan AirAsia Indonesia masih berasal dari penjualan kursi yang mencapai Rp 5,08 triliun. Selain itu, pendapatan dari layanan tambahan seperti biaya bagasi, pelayanan penerbangan, kargo, charter, dan sumber pendapatan ancillary lainnya turut memberikan sumbangan signifikan senilai Rp 945,67 miliar.
Kinerja pendapatan yang stabil ini sejalan dengan peningkatan aktivitas operasional perusahaan. Indonesia AirAsia menyediakan kapasitas hingga 5,35 juta kursi dengan tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 83%. Sepanjang periode kuartal ketiga, total 29.731 penerbangan berhasil dioperasikan, menegaskan komitmen AirAsia untuk menjaga konektivitas di berbagai rute domestik maupun internasional.
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Captain Achmad Sadikin Abdurachman, menyampaikan bahwa kinerja positif tersebut tidak lepas dari peningkatan pergerakan penumpang. “Pergerakan penumpang yang mencapai 4,44 juta pada kuartal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan CMPP. Pertumbuhan pendapatan tambahan (ancillary) sebesar 6% juga memperkuat kinerja keuangan perusahaan,” jelas Achmad.
Jaringan Rute yang Semakin Luas
Pada kuartal III-2025, AirAsia Indonesia mengoperasikan penerbangan ke 22 destinasi internasional dan 8 destinasi domestik, menjadi bagian dari jaringan grup AirAsia yang melayani lebih dari 130 destinasi di seluruh dunia. Keberhasilan menjaga kinerja penerbangan dan perluasan jaringan ini menunjukkan bagaimana perusahaan tetap fokus memperkuat posisi strategisnya di pasar regional.
Ekspansi rute menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga pertumbuhan jangka panjang. Achmad mengungkapkan bahwa pada kuartal IV-2025, perusahaan akan melanjutkan ekspansi dengan membuka rute baru dari hub Surabaya. “Perseroan fokus pada penguatan hub Surabaya melalui pembukaan rute domestik baru ke Balikpapan, Tarakan, dan Berau, serta rute internasional ke Bangkok–Don Mueang, Thailand. Langkah ini semakin menegaskan peran Indonesia AirAsia dalam memperkuat jaringan domestik sekaligus memperluas jangkauan internasionalnya,” ujar Achmad.
Efisiensi dan Pengendalian Biaya
Meski mencatat kerugian hingga akhir September 2025 sebesar Rp 982,51 miliar, CMPP menunjukkan sinyal perbaikan yang kuat. Tanpa memperhitungkan rugi selisih kurs, kinerja operasional perusahaan sebenarnya membaik dengan penurunan kerugian mencapai 17,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Achmad menjelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar dolar AS masih memberikan tekanan terhadap beban keuangan, terutama karena sebagian besar biaya operasional perusahaan menggunakan mata uang asing. “Depresiasi nilai tukar dolar AS yang meningkat sebesar 3,4% pada kuartal ini dibandingkan tahun lalu turut memberikan tekanan terhadap beban keuangan, terutama pada komponen biaya operasional yang menggunakan mata uang asing,” katanya.
Namun, strategi efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan berhasil menekan biaya per kursi (CASK/Cost per Available Seat Kilometre) sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan efisiensi operasional.
Prospek dan Rencana ke Depan
AirAsia Indonesia terus berupaya memperkuat fondasi bisnis dengan pendekatan berkelanjutan. Fokus perusahaan bukan hanya pada pertumbuhan pendapatan, tetapi juga pada peningkatan efisiensi dan pengelolaan armada yang optimal. Hingga akhir tahun 2025, perusahaan menargetkan memiliki total 28 pesawat aktif untuk memperluas kapasitas dan mendukung konektivitas di seluruh jaringan penerbangan.
Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing AirAsia Indonesia di pasar penerbangan yang semakin kompetitif, terutama di segmen rute regional. Dengan kombinasi antara ekspansi jaringan, digitalisasi layanan, dan efisiensi biaya, perusahaan optimistis dapat mencapai kinerja yang lebih solid pada kuartal berikutnya.
Peningkatan pendapatan dan efisiensi yang berkelanjutan menunjukkan bahwa AirAsia Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya sebagai maskapai berbiaya hemat yang inovatif dan adaptif terhadap dinamika pasar. Meski tantangan nilai tukar masih ada, fokus perusahaan pada efisiensi, perluasan rute, dan peningkatan pengalaman pelanggan menjadi fondasi utama dalam membangun pertumbuhan yang lebih sehat di masa depan.
Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Telkomsel Perluas Transformasi Digital Pelanggan Lewat Kolaborasi Global WanderJoy
- Rabu, 29 Oktober 2025
Pertumbuhan Kuat BLOG Dorong Laba dan Ekspansi Geografis Kuartal III/2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
DGWG Catat Pertumbuhan Positif Berkat Ekosistem Agribisnis Terintegrasi
- Rabu, 29 Oktober 2025
Jadwal KA Bandara YIA 29 Oktober 2025, Cek Rute Lengkap dan Cara Pesan Tiket
- Rabu, 29 Oktober 2025
Berita Lainnya
Lonjakan Pendapatan Cisadane Sawit Kuartal III-2025 Berkat Strategi Berkelanjutan
- Rabu, 29 Oktober 2025
Produksi Sawit Melonjak, Konsumsi Biodiesel Jadi Kunci Pertumbuhan Industri
- Rabu, 29 Oktober 2025












