Prabowo dan Presiden Afrika Selatan Teguhkan Persahabatan Dua Benua
- Kamis, 23 Oktober 2025

JAKARTA - Momen penuh keakraban mewarnai pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Oktober 2025.Suasana pertemuan berlangsung bersahabat, menandai langkah baru dalam memperkuat hubungan diplomatik antara dua negara dari benua berbeda ini.
Keduanya saling bertukar pandangan dan berbagi pengalaman tentang perjalanan bangsa masing-masing. Dalam kesempatan tersebut, baik Prabowo maupun Ramaphosa menyoroti kedekatan nilai perjuangan antara Indonesia dan Afrika Selatan yang sama-sama berakar pada semangat kemerdekaan dan keadilan sosial.
Presiden Prabowo menyampaikan kekagumannya terhadap Afrika Selatan, khususnya kepada sosok Nelson Mandela yang ia anggap sebagai tokoh dunia yang luar biasa. “Presidenmu yang hebat, Bapak Nelson Mandela, sangat dikagumi di Indonesia. Secara pribadi, beliau juga salah satu pahlawan dan ikon saya,” ujar Prabowo dalam pertemuan itu.
Baca JugaHasil Liga Champions Tadi Malam: Tottenham Selamat Berkat Aksi Gemilang Vicario
Kekaguman terhadap Nelson Mandela dan Perjuangan Afrika
Rasa hormat Prabowo terhadap Mandela bukan sekadar ucapan. Ia bahkan menuturkan bahwa di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, terpajang foto besar Nelson Mandela sebagai simbol inspirasi perjuangan. “Kalau Anda datang ke kantor pusat partai saya, akan ada foto Nelson Mandela yang sangat besar,” ungkapnya.
Prabowo juga menyoroti persamaan sejarah antara Indonesia dan Afrika Selatan. Keduanya sama-sama pernah dijajah dan berjuang keras untuk mendapatkan kemerdekaan. “Kami mengikuti perjuangan Anda dan mengagumi kekuatan Anda serta perjuangan Anda untuk kebebasan dan demokrasi,” tutur Prabowo.
Ia menyinggung bagaimana Afrika Selatan harus menghadapi sistem apartheid yang menindas mayoritas kulit hitam selama puluhan tahun. Sistem itu memisahkan hak-hak sosial berdasarkan warna kulit dan menjadi salah satu lembar kelam sejarah dunia. Prabowo menilai semangat Afrika Selatan dalam menumbangkan apartheid merupakan contoh keteguhan luar biasa yang patut dihormati.
Ramaphosa Apresiasi Peran Indonesia dalam Perjuangan Anti-Apartheid
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Cyril Ramaphosa menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Indonesia yang selama bertahun-tahun menjadi sekutu setia Afrika Selatan dalam menentang diskriminasi rasial. “Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu setia di Indonesia, yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid,” kata Ramaphosa.
Ia juga mengingat kembali Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung sebagai salah satu momen penting dalam perjuangan negaranya. “Konferensi Bandung tahun 1955 merupakan inspirasi dan sumber semangat yang luar biasa bagi para pemimpin perjuangan pembebasan kami yang hadir di sana,” ucapnya.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan tersebut, kedua pemimpin menyerukan seruan simbolik “Amandla Awethu” — kalimat legendaris dari masa perjuangan anti-apartheid yang berarti “kekuasaan untuk rakyat.” Dalam momen penuh makna itu, Prabowo mengepalkan tangan sambil meneriakkan “Amandla!”, yang dijawab oleh Ramaphosa dengan seruan “Awethu!” disertai tawa kecil dan jabat tangan hangat.
Momen ini memperlihatkan bukan hanya kedekatan diplomatik, tetapi juga persaudaraan emosional antara dua bangsa yang sama-sama berjuang melawan penindasan dan ketidakadilan.
Komitmen Perkuat Kerja Sama Strategis
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan kesepakatan konkret untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, mulai dari pertahanan, perdagangan, hingga agrikultur. Prabowo menegaskan komitmen pemerintahannya untuk mendorong hubungan ekonomi yang lebih kuat dengan Afrika Selatan.
“Saya pikir sangat penting bagi kita untuk mengembangkan hubungan baru dan hubungan yang lebih kuat. Afrika Selatan adalah pemimpin yang sangat penting di Afrika, dan akan menjadi mitra penting bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang,” tutur Prabowo.
Ia juga menyebut kemungkinan dibentuknya Perjanjian Perdagangan Preferensi (Preferential Trade Agreement/PTA) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) sebagai langkah memperdalam hubungan ekonomi kedua negara.
Volume perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan memang terus meningkat dalam lima tahun terakhir, dan kedua pemimpin menilai momentum ini penting untuk diperkuat melalui kebijakan yang lebih progresif.
Presiden Ramaphosa, di sisi lain, menegaskan bahwa kunjungannya ke Indonesia bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga untuk membuka peluang kerja sama baru di sektor strategis. “Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebagai katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami membahas pentingnya membangun ekonomi yang lebih tangguh dan terdiversifikasi demi kepentingan rakyat kedua negara,” ujarnya.
Selain itu, Ramaphosa membawa delegasi menteri dari berbagai bidang — termasuk pertahanan, pertanian, serta perdagangan dan investasi — untuk memperkuat pembahasan kerja sama teknis antarnegara.
Pertemuan di Istana Merdeka itu menjadi tonggak diplomatik penting bagi kedua negara. Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, kerja sama Indonesia dan Afrika Selatan menunjukkan semangat solidaritas lintas benua yang berakar pada perjuangan kemanusiaan dan keadilan sosial.
Bagi Prabowo, momen ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa dan perwujudan diplomasi yang berlandaskan nilai-nilai kemerdekaan, persaudaraan, serta rasa hormat antarbangsa.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Ditjen Pesantren Resmi Disetujui Prabowo, Momentum Baru Dunia Santri
- Kamis, 23 Oktober 2025
Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dipertimbangkan, Pemerintah Tunggu Pulihnya Ekonomi
- Kamis, 23 Oktober 2025
Prabowo Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Brasil, Pererat Diplomasi Dua Negara
- Kamis, 23 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Tape Singkong, Camilan Tradisional yang Lezat dan Bernutrisi
- 23 Oktober 2025
3.
Spicy Chicken Abura Soba, Resep Mie Pedas Gurih Ala Jepang
- 23 Oktober 2025
4.
Waspada Mikroplastik di Dapur, Ini Benda dan Risiko Paparannya
- 23 Oktober 2025
5.
Crab Mentality: Kenali Sikap Negatif dan Cara Mengatasinya
- 23 Oktober 2025