Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Cetak Santri Melek Digital dan AI
JAKARTA - Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional 2025, Kementerian Agama (Kemenag) menghadirkan gebrakan baru yang menandai adaptasi dunia pesantren terhadap era digital.
Melalui program pelatihan pembuatan konten media sosial dan kecerdasan buatan (AI), para santri di seluruh Indonesia diajak untuk menjadi kreator muda yang cakap teknologi sekaligus berakhlak.
Pendaftaran pelatihan ini dapat dilakukan melalui laman resmi Pintar.kemenag.go.id, yang menjadi gerbang utama bagi santri untuk mengikuti diklat daring berbasis MOOC (Massive Open Online Course) PINTAR.
Baca JugaHasil Liga Champions: Inter Milan Bantai Union Saint-Gilloise Tanpa Ampun di Belgia
Kemenag menegaskan bahwa tema Hari Santri tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,” mencerminkan peran strategis santri dalam perjalanan bangsa. Bukan hanya menjaga nilai-nilai spiritual, tetapi juga berkontribusi dalam membangun peradaban modern yang inklusif dan berbasis teknologi.
Momentum Hari Santri untuk Santri Melek Digital
Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini tidak sekadar dirayakan dengan apel dan doa bersama. Pemerintah melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Kemenag menambahkan dimensi baru: pembekalan digital bagi generasi santri.
Program pelatihan ini berlangsung pada 25–29 Oktober 2025, dengan pendaftaran dibuka mulai 22 hingga 24 Oktober 2025 melalui situs Pintar.kemenag.go.id.
Pelatihan ini terbuka bagi seluruh santri di Indonesia dan dilaksanakan secara daring agar mudah diakses di berbagai daerah. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Kemenag dalam menyiapkan santri adaptif, kreatif, dan relevan dengan kemajuan zaman.
Mengusung tagline “Santri Hebat, Masa Depan Cemerlang!”, pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis, mulai dari pembuatan konten digital hingga pengenalan teknologi AI yang semakin berperan besar di berbagai bidang kehidupan.
Ragam Materi Pelatihan di MOOC PINTAR 2025
Melalui platform MOOC PINTAR, Kemenag menghadirkan sejumlah pelatihan yang disusun sesuai kebutuhan dunia pesantren dan masyarakat modern. Santri tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga mengasah kemampuan praktis agar mampu berkontribusi di dunia digital dan sosial.
Beberapa materi pelatihan yang tersedia antara lain:
Kemandirian pesantren dan pengelolaan kewirausahaan untuk memperkuat ekonomi pesantren.
Santri menjadi content creator yang mampu menyebarkan nilai positif dan pesan dakwah melalui media sosial.
Pesantren anti-bullying, membangun lingkungan belajar yang inklusif dan aman.
Mahir hisab rukyat, memperkuat keilmuan astronomi Islam.
Fiqih Munakahat dan Mawaris, memperdalam hukum Islam terkait keluarga dan warisan.
Santri mahir AI, memperkenalkan kecerdasan buatan sebagai alat bantu dalam dakwah dan kegiatan pesantren.
Melalui pelatihan ini, Kemenag berharap santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki daya saing digital yang mampu menjawab tantangan zaman.
Santri Didorong Jadi Pelopor Kebaikan di Dunia Siber
Kepala Pusbangkom SDM Kemenag, Mastuki, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan keagamaan menuju era digital. Kurikulum yang disusun dirancang untuk menyeimbangkan antara nilai-nilai spiritual dan kecakapan teknologi.
“Kami ingin mewujudkan santri yang berdampak, yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dengan kecakapan digital. Mereka harus menjadi pelopor kebaikan di ruang siber,” ujar Mastuki.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang agar para santri tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta konten positif dan inovatif yang membawa nilai-nilai kebaikan. Kemampuan mengelola media sosial dengan bijak dan memahami dasar-dasar AI diharapkan dapat memperkuat peran santri dalam dunia dakwah digital.
Kemenag menilai, literasi digital di kalangan santri penting untuk mencegah penyebaran informasi hoaks, ujaran kebencian, serta konten negatif yang kerap muncul di dunia maya. Dengan kemampuan ini, para santri diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pesan moral dan kebangsaan melalui media sosial.
Kemenag Ajak Santri Manfaatkan Peluang Emas di Era AI
Kemenag juga mengajak seluruh santri serta masyarakat umum untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Melalui pelatihan daring yang inklusif, peserta dapat mempelajari langsung bagaimana teknologi dapat menjadi alat untuk berdakwah dan berwirausaha secara kreatif.
Materi tentang kecerdasan buatan (AI) akan membantu santri memahami bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung kegiatan keagamaan, seperti pembuatan konten dakwah interaktif, desain digital islami, hingga aplikasi berbasis edukasi pesantren.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak generasi santri yang unggul secara spiritual dan digital, sesuai dengan semangat Hari Santri 2025. “Kami ingin santri tidak hanya berilmu dan berakhlak, tetapi juga berdaya saing tinggi dalam dunia digital,” ujar Mastuki menegaskan.
Dengan semangat “Santri Hebat, Masa Depan Cemerlang!”, Hari Santri 2025 menjadi momentum penting bagi dunia pesantren untuk meneguhkan peran santri sebagai pilar peradaban digital Indonesia. Di tengah derasnya arus informasi global, santri diharapkan mampu menjaga nilai-nilai keislaman sekaligus menjadi agen perubahan menuju masyarakat yang cerdas, kreatif, dan beretika di dunia maya.
Rekomendasi
