
JAKARTA - Pasar keamanan siber di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan.
Menurut riset GMI Research, nilai pasar keamanan siber nasional mencapai US$ 1,4 miliar pada 2024 dan diperkirakan akan melonjak hingga US$ 6,5 miliar pada 2032. Laju pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) diprediksi mencapai 21,1% sepanjang 2025–2032. Kondisi ini membuka peluang besar bagi perusahaan penyedia solusi keamanan siber, termasuk RDS Group.
Melihat potensi tersebut, RDS Group melalui anak usahanya, PT RDS System Integration (RDS), semakin agresif memperkuat lini bisnis keamanan siber di Tanah Air. General Manager RDS, Linda Kritianto, menyebut bahwa meningkatnya transformasi digital serta penerapan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi pendorong utama permintaan solusi keamanan siber di Indonesia.
Baca JugaPurbaya: Yield SUN Terendah Bukti Kepercayaan Pasar Terhadap Indonesia
“Dorongan tersebut menjadikan kebutuhan keamanan siber sebagai salah satu investasi yang strategis dan penting,” ujar Linda.
Pendekatan Holistik RDS untuk Solusi Keamanan Siber
RDS memposisikan diri sebagai System Integrator dan Orkestrator, menggabungkan berbagai solusi best-of-breed secara holistik. Pendekatan ini mencakup tiga lapisan utama: preventive, curative, dan continuous improvement.
Dalam implementasinya, RDS mengadopsi Zero Trust Maturity Model dari CISA, yang berprinsip “never trust, always verify”. Model ini diterapkan di seluruh aspek keamanan, mulai dari pencegahan, deteksi, hingga pemulihan insiden siber. Selain aspek teknologi, RDS juga menekankan penguatan sumber daya manusia (SDM) dan budaya keamanan melalui pelatihan berkelanjutan, memastikan perlindungan efektif bagi setiap klien.
Fokus Layanan pada Industri Strategis dan Pemerintah
Saat ini, RDS menargetkan layanan keamanan siber untuk sektor keuangan, meliputi perbankan, asuransi, dan multifinance, serta lembaga pemerintahan yang mengelola data publik berskala besar. Permintaan solusi keamanan meningkat pesat, baik dari klien eksisting yang memperkuat infrastruktur, maupun dari perusahaan baru yang mempercepat transformasi digital.
Solusi yang ditawarkan RDS terbagi menjadi beberapa kategori. Preventive meliputi Identity Access Management (IAM) dan sanitasi konten; curative mencakup Cyber Recovery Vault dan deteksi real-time; sedangkan holistic protection mencakup enkripsi dan tokenisasi data. Nilai investasi disesuaikan dengan skala, kompleksitas, dan kebutuhan spesifik institusi, serta dapat diterapkan secara bertahap sesuai rencana perusahaan.
Tantangan dan Peluang di Era Ancaman Siber Evolutif
Linda menekankan bahwa tantangan terbesar di sektor keamanan siber saat ini adalah evolusi ancaman digital yang semakin cepat, termasuk risiko post-quantum, serta keterbatasan SDM yang masih menjadi titik lemah di banyak institusi. Namun, ia menilai tantangan tersebut justru membuka peluang besar bagi penyedia solusi profesional.
“Penerapan Zero Trust akan makin luas, diikuti dengan peningkatan permintaan solusi berbasis AI behavioral analytics dan automated response system,” pungkas Linda. Strategi ini diyakini dapat menempatkan RDS sebagai pemain utama dalam industri keamanan siber nasional, sekaligus mendukung perusahaan dan institusi pemerintah dalam menjaga data kritis dan operasional bisnis tetap aman.
Dengan strategi holistik dan fokus pada inovasi berbasis teknologi canggih, RDS Group menegaskan komitmennya untuk memanfaatkan lonjakan pasar keamanan siber di Indonesia. Pendekatan sistematis dan adaptif ini memungkinkan perusahaan untuk terus menghadirkan solusi yang relevan, efektif, dan berkelanjutan bagi sektor strategis nasional.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Solusi Sinergi WIFI Luncurkan Ekspansi Bisnis Telekomunikasi Modern
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Medco E&P Optimalkan Produksi Gas South Sumatra Block
- 21 Oktober 2025
4.
Hermanto Tanoko Umumkan Rights Issue untuk Pengembangan Bisnis
- 21 Oktober 2025
5.
RDS Group Perkuat Keamanan Siber Hadapi Lonjakan Pasar
- 21 Oktober 2025