
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menegaskan tidak akan melakukan revisi terhadap Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tahun 2025.
Perseroan tetap optimistis menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6% hingga 8%, meskipun kondisi ekonomi global masih penuh tantangan.
Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, menyampaikan bahwa target tersebut mencerminkan sikap kehati-hatian sekaligus konsistensi perusahaan dalam menjaga kualitas pertumbuhan kredit.
Baca JugaObligasi dan Sukuk Petrindo Jaya Kreasi Diminati, Oversubscription 4,5 Kali
“Secara umum tidak ada perubahan dari yang tadi kita sudah sampaikan sebelumnya untuk tahun ini,” kata Hendra dalam Paparan Kinerja Kuartal III/2025.
Hendra menegaskan bahwa pertumbuhan kredit tidak akan mencapai level dua digit tahun ini. Menurutnya, kebijakan pertumbuhan moderat tersebut merupakan bagian dari strategi menjaga stabilitas di tengah fluktuasi ekonomi.
“Guideline kita tetap 6%-8%. Jadi, target dan rencana kita untuk pertumbuhan kredit akan sekitar di situ dan kemungkinan besar tidak akan mencapai double digit,” tegasnya.
Hingga akhir kuartal III/2025, BCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,6% secara tahunan (YoY), dengan total penyaluran mencapai Rp944 triliun. Pencapaian ini menunjukkan peran aktif BCA dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pascapandemi, khususnya di sektor-sektor produktif.
Dorongan dari Kredit Korporasi dan Konsumer
BCA melaporkan peningkatan kredit di berbagai segmen bisnis, dengan kredit korporasi menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi. Kredit di segmen ini naik 10,4% YoY menjadi Rp436,9 triliun per September 2025.
Sementara itu, kredit komersial tumbuh 5,7% YoY menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) naik 7,7% YoY menjadi Rp129,3 triliun.
Dari sisi konsumer, pertumbuhan juga tetap positif. Kredit konsumsi meningkat 3,3% YoY menjadi Rp223,6 triliun, dengan dorongan terbesar berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 6,4% YoY menjadi Rp138,8 triliun.
Selain itu, pinjaman konsumer lainnya, termasuk kartu kredit dan pembiayaan personal, juga menunjukkan tren naik 6,9% YoY dengan total outstanding mencapai Rp23,5 triliun.
Hendra menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan keberhasilan BCA menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi rumah tangga di tengah suku bunga kredit yang masih relatif tinggi.
Kualitas Aset Terjaga dengan Manajemen Risiko yang Kuat
Meski menahan ekspansi kredit agar tetap moderat, BCA berhasil menjaga kualitas pinjaman tetap sehat. Hingga kuartal III/2025, rasio loan at risk (LAR) tercatat di 5,5%, membaik dibandingkan 6,1% pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara rasio non-performing loan (NPL) terkendali di level 2,1%, mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan risiko yang dijalankan bank.
Pencadangan untuk NPL dan LAR juga berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 166,6% dan 69,5%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa BCA memiliki bantalan modal yang kuat untuk mengantisipasi potensi risiko kredit di masa mendatang.
Tak hanya fokus pada pembiayaan konvensional, BCA juga memperluas portofolio ke sektor-sektor berkelanjutan. Hingga September 2025, kredit ke sektor ini meningkat 12,7% YoY menjadi Rp241 triliun, setara 25,5% dari total portofolio pembiayaan.
Langkah ini sejalan dengan strategi BCA untuk mendukung prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance), serta mendorong pembiayaan yang ramah lingkungan dan inklusif.
Prospek Kredit Perbankan Nasional Masih Terbuka
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan nasional pada 2025 akan berada di kisaran 8% hingga 11%, didorong oleh stabilitas ekonomi makro dan penurunan inflasi.
Namun, hingga Agustus 2025, kredit perbankan baru tumbuh 7,56% YoY, meningkat dibandingkan 7,03% YoY pada Juli. Artinya, meskipun masih di bawah ekspektasi BI, tren pertumbuhan kredit terus menunjukkan arah positif.
Tingginya suku bunga kredit masih menjadi salah satu faktor yang menahan laju ekspansi pembiayaan. Namun, kalangan analis menilai bahwa ruang peningkatan tetap ada, terutama pada sektor produktif seperti manufaktur, perdagangan, dan infrastruktur.
Dalam konteks ini, strategi BCA untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan dan kualitas kredit dinilai sebagai langkah yang tepat. Dengan fokus pada prudential banking, BCA tidak hanya menjaga likuiditas, tetapi juga memastikan keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang.
“Penyaluran kredit BCA yang tetap solid hingga September 2025 mencerminkan komitmen perseroan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Hendra.
Dengan kondisi makroekonomi yang mulai stabil dan arah kebijakan moneter yang lebih longgar, sektor perbankan diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menjelang akhir tahun.
Konsistensi Jadi Kunci Keberlanjutan Pertumbuhan BCA
Keputusan BCA untuk tidak merevisi target RBB 2025 menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap kemampuan menjaga kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan global. Konsistensi ini mencerminkan strategi jangka panjang BCA untuk tetap tumbuh dengan prinsip kehati-hatian, efisiensi, dan inovasi.
Selain memperkuat portofolio kredit, BCA juga terus berinvestasi dalam transformasi digital dan layanan berbasis teknologi guna meningkatkan kenyamanan serta efisiensi transaksi nasabah.
Dengan fundamental keuangan yang kuat, kualitas aset yang terjaga, serta fokus pada keberlanjutan, BCA diperkirakan akan tetap menjadi salah satu bank dengan performa terbaik di Indonesia.
Pertumbuhan yang stabil di tengah volatilitas ekonomi menjadi bukti bahwa BCA mampu menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan manajemen risiko. Dengan pendekatan yang terukur, BCA siap melanjutkan kontribusinya dalam memperkuat sektor keuangan nasional pada 2025 dan seterusnya.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Harga Telur dan Daging Ayam Terus Naik, Cek Harga Pangan Terbaru 21 Oktober 2025
- Selasa, 21 Oktober 2025
Harga Emas Antam Turun Hari Ini 21 Oktober 2025, UBS dan Galeri24 Stabil
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Panduan Cek NIK KTP untuk Penerima Bansos Kemensos
- 21 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
Penyaluran BLT Rp 900 Ribu Dimulai, Cair Bertahap ke Masyarakat
- 21 Oktober 2025