Prabowo Soroti Tantangan Lapangan Kerja dan Persatuan Nasional
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional demi mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dalam pandangannya, masalah lapangan pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan perpecahan atau keributan politik, melainkan melalui kerja sama dan ketenangan dalam membangun negeri.
Pesan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung. Di hadapan civitas akademika, ia menyampaikan pandangan mengenai tantangan yang sedang dihadapi bangsa, terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
“Kita tahu semua masalah Indonesia, kita tahu kita butuh lapangan kerja. Kita mengerti,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube UKRI, Sabtu.
Baca JugaPrabowo Soroti Tantangan Lapangan Kerja dan Persatuan Nasional
Pemahaman terhadap Akar Masalah Bangsa
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa dirinya memahami betul berbagai persoalan mendasar yang tengah dihadapi Indonesia. Menurutnya, permasalahan ekonomi dan lapangan pekerjaan merupakan bagian dari tantangan utama yang harus segera diatasi dengan kebijakan dan tindakan nyata.
Ia menekankan bahwa persoalan kurangnya lapangan kerja bukan hanya tentang ketersediaan posisi kerja baru, tetapi juga berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Bagaimana kita mau punya lapangan kerja yang banyak kalau ekonomi tidak tumbuh dengan cepat,” tegasnya.
Pernyataan itu menggambarkan pandangan strategis Prabowo mengenai hubungan erat antara stabilitas politik, kemajuan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, kemajuan ekonomi tidak akan tercapai jika bangsa terjebak dalam konflik internal yang menguras energi dan fokus.
Seruan Menjaga Kondusivitas dan Persatuan
Prabowo menilai bahwa kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan para pemimpinnya dalam menjaga suasana yang kondusif. Ia mengingatkan agar semua pihak, terutama para elite politik, menghindari saling menjatuhkan dan menimbulkan kebencian di ruang publik.
“Bagaimana ekonomi mau tumbuh dengan cepat kalau kita ribut, di antara pemimpin saling jelek-jelekin, saling menimbulkan kebencian, mau bikin kerusuhan,” ucapnya.
Ucapan tersebut menjadi refleksi terhadap dinamika sosial-politik yang kerap memanas menjelang atau sesudah momentum politik tertentu. Bagi Prabowo, suasana politik yang gaduh dan penuh pertentangan hanya akan memperlambat upaya pembangunan dan mempersempit peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pandangan terhadap Aksi Vandalisme
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung tindakan vandalisme yang sempat terjadi saat demonstrasi di berbagai daerah pada Agustus 2025. Ia menyayangkan munculnya tindakan perusakan fasilitas umum yang seharusnya dijaga bersama.
Menurutnya, fasilitas publik yang rusak akibat aksi vandalisme merupakan kerugian besar karena semuanya dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang berasal dari rakyat.
“Vandalisme itu tidak dibenarkan. Fasilitas publik dibangun dari uang rakyat,” demikian pandangan Prabowo mengenai peristiwa tersebut.
Meski demikian, ia menyatakan rasa syukur karena banyak masyarakat yang tetap berpikir jernih dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan provokatif. Ia menilai bahwa mayoritas rakyat Indonesia masih memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga ketertiban dan mendukung program pembangunan nasional.
Prabowo juga menyampaikan rasa percaya diri bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk segera bangkit dari berbagai persoalan ekonomi. Dalam pandangannya, dengan kerja keras, disiplin, dan semangat kebersamaan, bangsa ini mampu mewujudkan cita-cita untuk menjadi negara yang makmur dan berdaulat.
“Saya percaya kita akan cepat bangkit,” kata Prabowo penuh keyakinan.
Keyakinan tersebut, menurutnya, didasari oleh kekayaan sumber daya alam yang melimpah serta semangat rakyat Indonesia yang tak mudah menyerah. Ia menekankan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kemampuan seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dan mengesampingkan perbedaan.
Pesan Moral bagi Mahasiswa dan Generasi Muda
Di hadapan para mahasiswa UKRI, Prabowo juga menitipkan pesan penting mengenai peran generasi muda dalam menentukan arah masa depan bangsa. Ia mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang membawa semangat positif, bukan justru menambah perpecahan atau menyebarkan kebencian.
Sebagai calon pemimpin masa depan, kata Prabowo, mahasiswa harus menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan semangat untuk berkontribusi membangun Indonesia yang lebih baik. Ia berharap perguruan tinggi mampu melahirkan generasi yang berpikir kritis, namun tetap berlandaskan moral dan cinta tanah air.
Menolak Polarisasi, Mengedepankan Kolaborasi
Pernyataan Prabowo di UKRI juga dapat dimaknai sebagai ajakan untuk mengakhiri polarisasi politik yang sering kali memperlemah kesatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mampu memperbaiki kondisi ekonominya jika terus terjebak dalam konflik internal yang tidak produktif.
Sebaliknya, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu, berkolaborasi, dan mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan global.
Dengan cara itu, Prabowo yakin bahwa bangsa Indonesia mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat kedaulatan ekonomi nasional.
Lewat pidato di UKRI, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa memahami masalah bangsa hanyalah langkah awal. Solusi sejati, menurutnya, datang dari kerja sama, ketenangan, dan semangat persatuan. Dengan menjaga stabilitas dan menjauhi konflik, Indonesia diyakini mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak peluang kerja bagi rakyatnya.
Rekomendasi
