
JAKARTA - Menjelang penutupan tahun 2025, sinyal positif datang dari dunia ekonomi nasional.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih cepat pada kuartal IV 2025. Meskipun terdapat potensi perlambatan pada kuartal sebelumnya, ia menilai hal tersebut hanya bagian dari dinamika normal dalam siklus ekonomi, bukan indikasi melemahnya fundamental ekonomi nasional.
“Jadi ini semua sebagian angka pertumbuhan triwulan kedua. Saya yakin triwulan ketiga akan turun sedikit, tapi enggak apa-apa. Triwulan keempat tumbuhnya akan lebih cepat,” ujar Purbaya dalam keterangannya di JakartaJakarta.
Baca JugaPrabowo Soroti Tantangan Lapangan Kerja dan Persatuan Nasional
Optimisme itu didasari pada performa ekonomi Indonesia yang tetap solid sepanjang tahun, bahkan di tengah berbagai tantangan global.
Fundamental Ekonomi Tetap Kuat di Tengah Dinamika Global
Menurut Purbaya, kinerja ekonomi Indonesia hingga kuartal II 2025 menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Data Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi nasional tumbuh stabil di level 5,12 persen, termasuk salah satu yang tertinggi di antara negara-negara anggota G20.
Capaian ini menegaskan bahwa fondasi ekonomi Indonesia tetap kokoh, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyoroti bahwa keberhasilan tersebut juga ditopang oleh inflasi yang rendah, yakni hanya 2,65 persen (year-on-year), serta defisit APBN yang berhasil dijaga di level 1,56 persen terhadap PDB.
“Stabilitas ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal dan moneter berjalan seimbang, menjaga pertumbuhan tanpa menimbulkan tekanan terhadap harga dan defisit,” ujar Purbaya.
Strategi Keuangan Negara Jadi Penopang Pertumbuhan
Salah satu faktor penting di balik ketahanan ekonomi Indonesia, menurut Purbaya, adalah strategi pengelolaan kas negara yang tepat sasaran. Pemerintah, kata dia, menempatkan sekitar Rp 200 triliun di Bank Himbara untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, terutama di sektor riil.
Langkah ini terbukti mampu menjaga likuiditas sistem keuangan dan mendorong aktivitas usaha di berbagai daerah. “Dampaknya ke perekonomian beda. Karena tadi di sistem yang tadinya kering mulai ada uang yang cukup, anda hajar lebih jauh. Itu yang menimbulkan optimisme di ekonomi,” tutur Purbaya.
Kebijakan tersebut, menurutnya, bukan hanya memberikan dorongan jangka pendek, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelaku usaha terhadap stabilitas perekonomian nasional.
Perdagangan Ekspor dan Neraca Surplus Konsisten
Selain dari sisi fiskal, kinerja sektor perdagangan luar negeri juga menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 64 bulan berturut-turut, sebuah capaian yang jarang terjadi di tengah gejolak ekonomi global.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia tumbuh 45,8 persen sepanjang Januari hingga September 2025. Angka tersebut menandakan peningkatan daya saing produk nasional di pasar internasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir utama di kawasan Asia Tenggara.
Surplus ini tidak hanya membantu memperkuat cadangan devisa, tetapi juga menstabilkan nilai tukar rupiah di tengah fluktuasi global.
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Semakin Membaik
Kinerja ekonomi yang solid turut berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka menurun menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, angka terendah sejak krisis ekonomi 1998.
Sementara itu, tingkat kemiskinan nasional juga mencatat rekor terendah sepanjang sejarah, berada di angka 8,47 persen pada Maret 2025. Penurunan ini mencerminkan hasil nyata dari program pemerataan ekonomi dan kebijakan sosial pemerintah yang lebih inklusif.
Bagi Purbaya, pencapaian ini menjadi bukti bahwa kebijakan ekonomi yang terukur dan stabil mampu menciptakan dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Optimisme terhadap ekonomi nasional juga tercermin di pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, menembus 8.257,86 pada 10 Oktober 2025.
Menurut Purbaya, capaian tersebut menandakan meningkatnya kepercayaan investor terhadap kebijakan ekonomi pemerintah. “Walaupun sekarang ada koreksi naik sebentar-sebentar ya, tapi yang perlu diperhatikan adalah perbaikan ekonomi yang akan kita ciptakan ke depan, bukan cuman sesaat,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada pencapaian jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan fondasi ekonomi jangka panjang. “Kita perbaiki pondasi ekonominya dengan serius, dengan betul-betul. Saya akan mengerahkan seluruh pengetahuan saya yang ada yang sudah belajar selama berapa tahun,” pungkasnya.
Menatap Akhir Tahun dengan Keyakinan
Dengan seluruh indikator positif tersebut — mulai dari pertumbuhan stabil, inflasi terkendali, defisit rendah, hingga pasar modal yang bergairah — Purbaya optimistis bahwa kuartal IV 2025 akan menjadi momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menilai, kombinasi antara kebijakan fiskal yang bijak, manajemen kas yang efektif, dan kepercayaan publik yang meningkat akan menjadi modal penting untuk membawa Indonesia melangkah lebih jauh di tahun-tahun mendatang.
Purbaya pun mengajak seluruh pihak, baik dunia usaha maupun masyarakat, untuk terus menjaga optimisme dan bekerja sama dalam mendorong produktivitas ekonomi. Dengan semangat tersebut, ia yakin Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen dan memperkuat posisinya di kancah global.
Keyakinan Menteri Keuangan Yudhi Sadewa terhadap percepatan ekonomi di akhir 2025 bukan tanpa dasar. Dengan kombinasi stabilitas makroekonomi, surplus perdagangan, penurunan kemiskinan, dan kepercayaan pasar yang meningkat, Indonesia menunjukkan bahwa fondasi ekonominya semakin solid.
Meski menghadapi perlambatan musiman di kuartal III, arah ekonomi tetap positif — dan jika semua faktor pendukung terjaga, kuartal IV 2025 berpotensi menjadi periode pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
WIKA Bangun Sistem Air Karian–Serpong, Dukung Akses 1,84 Juta Warga
- Minggu, 19 Oktober 2025
Garuda Indonesia Tunjuk Dua Direksi Asing, Upaya Perkuat Manajemen dan Finansial
- Minggu, 19 Oktober 2025
PTPP Catat Kontrak Baru Tertinggi di BUMN Karya, Lampaui Rp16,68 Triliun
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025
Kemensos Salurkan BLTS Rp300 Ribu, Cek Nama Penerima di Cekbansos.kemensos.go.id
- Minggu, 19 Oktober 2025