Senin, 02 Desember 2024

Strategi Aprindo: Dorong Pertumbuhan Ritel untuk Hadapi Gejolak Ekonomi

Strategi Aprindo: Dorong Pertumbuhan Ritel untuk Hadapi Gejolak Ekonomi

JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan strategi baru untuk menghadapi tantangan ekonomi nasional, sekaligus menjaga pertumbuhan pasar ritel dan mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ketua Umum Aprindo periode 2024-2028, Solihin, menjelaskan bahwa pelaku usaha ritel saat ini fokus menyesuaikan diri dengan dinamika pasar.

Penyesuaian ini melibatkan pergeseran penawaran produk sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen, terutama di tengah tekanan daya beli masyarakat.

Baca Juga

Bio Farma Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer 2024

“Kami memastikan ritel modern tetap menyediakan produk yang dicari konsumen, terutama di kategori harga yang lebih terjangkau sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini,” ujar Solihin dalam konferensi pers Musyawarah Nasional Aprindo ke-VIII.

Fokus pada Konsumen dan Dinamika Ekonomi Aprindo menilai langkah antisipasi terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi kunci untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Minggu, 17  November 2024.

“Konsumen kita sekarang lebih mencari produk dengan harga yang sesuai kategori lebih murah. Kami merespons ini dengan menyiapkan produk-produk yang relevan dengan situasi saat ini,” lanjut Solihin.

Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Meski tak mengungkapkan detail proyeksi pertumbuhan sektor ritel hingga awal 2025, Aprindo optimistis mendukung target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi makro hingga 8 persen pada 2025, seperti yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kalau pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, kami sebagai pelaku ritel harus bersiap untuk mendorong capaian tersebut. Semangat kami adalah memastikan industri ini terus tumbuh meski tantangannya besar,” tegas Solihin.

Tantangan Ekonomi Tak Surutkan Optimisme
Solihin menambahkan bahwa dinamika ekonomi nasional akan sangat memengaruhi kinerja industri ritel.

Namun, dengan strategi yang adaptif, Aprindo optimistis dapat menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlangsungan sektor ritel di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

“Industri ritel tetap bersemangat untuk berkontribusi dalam pertumbuhan yang diharapkan oleh pemerintah. Kami akan terus bergerak untuk memastikan kebutuhan konsumen terpenuhi tanpa mengorbankan stabilitas bisnis,” pungkasnya.

Kesimpulan

Strategi Aprindo yang fokus pada kebutuhan konsumen dan dinamika pasar menjadi langkah penting untuk menjaga keberlangsungan industri ritel.

Dengan adaptasi terhadap pola konsumsi masyarakat, pelaku ritel optimistis dapat menghadapi tantangan ekonomi sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Destinasi Wisata Hits di Banjarnegara untuk Liburan Seru

Destinasi Wisata Hits di Banjarnegara untuk Liburan Seru

Kenaikan PPN Jadi 12 Persen di 2025, Aprindo: Konsumen Akan Terbebani

Kenaikan PPN Jadi 12 Persen di 2025, Aprindo: Konsumen Akan Terbebani

PLN Resmikan Hub UMK Jakarta Raya, Dukung Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

PLN Resmikan Hub UMK Jakarta Raya, Dukung Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

Kementerian PPPA Dukung Langkah PLN Tingkatkan Kepemimpinan Perempuan di Lingkungan Perseroan

Kementerian PPPA Dukung Langkah PLN Tingkatkan Kepemimpinan Perempuan di Lingkungan Perseroan

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia dan PLN Icon Plus Percepat Transisi Energi di Electricity Connect 2024

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia dan PLN Icon Plus Percepat Transisi Energi di Electricity Connect 2024