Lifting Minyak Nasional Lampaui Target, Bahlil Tegaskan Energi Kian Mandiri

Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:01:05 WIB
Lifting Minyak Nasional Lampaui Target, Bahlil Tegaskan Energi Kian Mandiri

JAKARTA - Sinyal positif datang dari sektor energi nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa capaian produksi minyak mentah atau lifting minyak nasional per Oktober 2025 telah melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut data Kementerian ESDM, realisasi lifting minyak mencapai rata-rata 607 ribu barel per hari (bph), sedikit lebih tinggi dibandingkan target APBN 2025 yang sebesar 605 ribu bph.

“Alhamdulillah, tim dari ESDM bersama SKK Migas ini kerjanya luar biasa. Laporan per kemarin, di bulan September–Oktober, lifting bisa sampai 619 ribu barel per hari,” ujar Bahlil.

Pencapaian ini menjadi kabar baik di tengah dinamika global yang masih memengaruhi industri migas. Menurut Bahlil, keberhasilan tersebut membuktikan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan energi nasional sekaligus meningkatkan kepercayaan investor di sektor hulu migas.

Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Energi Nasional

Bahlil menegaskan bahwa capaian lifting yang melebihi target APBN menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi. Capaian tersebut menegaskan bahwa strategi eksplorasi dan optimalisasi lapangan minyak eksisting telah berjalan di jalur yang benar.

“Artinya, target APBN 2025 insyaallah akan tercapai, bahkan lebih dari target lifting. Ini adalah bagian dari langkah menuju kedaulatan energi,” ungkapnya.

Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya soal angka produksi, tetapi juga simbol dari kemandirian bangsa dalam mengelola sumber daya alam. Dalam konteks geopolitik global, kemampuan Indonesia mempertahankan bahkan melampaui target lifting menjadi indikator kuat bahwa sektor energi nasional semakin tangguh menghadapi tekanan eksternal.

Lebih lanjut, Bahlil menilai hasil tersebut merupakan buah dari kolaborasi antara Kementerian ESDM, SKK Migas, serta para pelaku industri yang berperan aktif menjaga efisiensi dan keberlanjutan operasional.

Verifikasi Data Resmi Perkuat Transparansi Energi

Untuk memastikan keakuratan data, capaian lifting minyak nasional ini telah diverifikasi langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Bahlil mengingatkan publik agar hanya mengacu pada data resmi pemerintah dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi tidak valid yang beredar di media sosial.

“Ini dihitung oleh BPS, jangan percaya yang keluar di sosmed lain,” tegasnya.

Langkah verifikasi ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menjamin transparansi data sektor energi. Dengan data yang valid dan terukur, kebijakan pengelolaan energi dapat disusun lebih tepat sasaran—baik untuk menentukan arah investasi maupun untuk memperkuat perencanaan fiskal negara.

Selain itu, Bahlil menegaskan bahwa penerimaan negara dari sektor migas juga menunjukkan performa positif. Ia optimistis, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor tersebut akan mencapai target sesuai dengan perhitungan APBN 2025.

“Setelah saya dapat laporan dari Dirjen Migas, Kepala SKK Migas, dan Dirjen Minerba, insyaallah PNBP kita di 2025 akan mencapai target,” ujarnya.

Dengan kontribusi migas yang tetap kuat, sektor ini terus menjadi tulang punggung dalam menopang keuangan negara di tengah upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

Momentum Penguatan Kebijakan Energi Berkelanjutan

Bahlil menilai pencapaian lifting minyak di atas target bukan hanya sekadar keberhasilan jangka pendek, melainkan momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan energi berkelanjutan. Ia menekankan bahwa hasil tersebut merupakan buah kerja kolektif seluruh jajaran pemerintah dan pelaku industri yang terlibat.

“Ini hasil kerja kolektif seluruh tim, dan jadi bukti nyata bahwa sektor energi kita sedang bergerak ke arah yang benar,” kata Bahlil menutup keterangannya.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor guna menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi migas dan percepatan transisi energi baru terbarukan (EBT). Dengan demikian, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil dalam jangka panjang.

Kinerja positif sektor migas ini juga memberikan sinyal kuat bagi investor global. Peningkatan lifting minyak menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik, serta iklim investasi yang lebih kondusif berkat penyederhanaan regulasi dan peningkatan transparansi data.

Pemerintah kini dihadapkan pada tantangan menjaga konsistensi produksi, meningkatkan eksplorasi lapangan baru, serta memastikan bahwa keuntungan ekonomi dari sektor migas dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat. Dalam konteks ini, Bahlil meyakini bahwa keberhasilan menjaga lifting di atas target akan menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan kemandirian energi dan ekonomi nasional.

Penutup dan Arah Kebijakan ke Depan

Capaian lifting minyak yang melebihi target APBN menandai langkah maju bagi industri migas Indonesia. Dengan produksi yang stabil, penerimaan negara meningkat, dan arah kebijakan yang konsisten menuju kemandirian energi, pemerintah optimistis sektor energi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berpuas diri. Keberhasilan ini justru menjadi dasar untuk memperkuat transformasi energi yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi nasional dan kelestarian lingkungan.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi eksplorasi, memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri, serta memperluas pengelolaan sumber daya energi di berbagai wilayah potensial. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia diyakini mampu mencapai kedaulatan energi yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Terkini