PLN Pacu Dua Proyek Panas Bumi Bengkulu Dukung Energi Hijau Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:34:27 WIB
PLN Pacu Dua Proyek Panas Bumi Bengkulu Dukung Energi Hijau Nasional

JAKARTA - Transformasi menuju energi bersih di Indonesia kini semakin terlihat nyata.

Salah satu langkah strategis datang dari PT PLN (Persero) yang tengah mempercepat pembangunan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Bengkulu, yakni PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang.

Kedua proyek tersebut masing-masing memiliki kapasitas 2x55 megawatt (MW) dan menjadi bagian penting dari agenda besar PLN dalam memperkuat sistem kelistrikan berbasis energi hijau di Pulau Sumatra. Pengembangan proyek geothermal ini tak hanya ditujukan untuk memperluas pasokan listrik, tetapi juga memperkuat pondasi transisi energi nasional menuju masa depan yang berkelanjutan.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menegaskan bahwa pengembangan panas bumi di Bengkulu adalah bentuk komitmen perusahaan terhadap energi berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah menjadi elemen vital agar proyek berjalan tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

“PLN tidak bisa berjalan sendiri dalam mewujudkan transisi energi. Dukungan dan kolaborasi dari pemerintah daerah menjadi modal penting bagi kami untuk memastikan pembangunan PLTP berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Suroso.

Langkah PLN di Bengkulu menjadi wujud nyata sinergi antara BUMN energi dan pemerintah daerah dalam mendukung agenda nasional pengurangan emisi serta pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Indonesia.

Dua Proyek Strategis Penopang Kelistrikan dan Ekonomi Bengkulu

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, Bengkulu disebut sebagai salah satu wilayah dengan potensi panas bumi paling menjanjikan di Indonesia bagian barat. Potensi besar tersebut kini mulai diwujudkan melalui dua proyek utama PLN, yaitu PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang, yang diharapkan mampu menjadi penopang utama kelistrikan regional sekaligus mendorong pembangunan ekonomi daerah.

Executive Vice President Panas Bumi PLN, John Y.S. Rembet, menjelaskan bahwa kedua proyek tersebut memiliki peran penting dalam memperkuat pasokan energi bersih di Sumatra. Menurutnya, selain memberikan suplai listrik ramah lingkungan, keberadaan proyek panas bumi juga berpotensi membuka banyak peluang kerja dan aktivitas ekonomi baru di wilayah sekitar.

“Pembangunan PLTP tidak hanya menghadirkan listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka banyak peluang bagi masyarakat. Kami ingin setiap langkah pembangunan dapat berjalan inklusif, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat, serta membawa manfaat ekonomi dan sosial yang nyata,” kata John.

John memaparkan, PLTP Hululais kini sedang bersiap menuju tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun 2028. Sementara itu, PLTP Kepahiang masih dalam proses finalisasi pemilihan mitra strategis dengan target operasi pada tahun 2030.

Pembangunan kedua proyek ini tidak hanya akan memperkuat sistem kelistrikan di Bengkulu dan sekitarnya, tetapi juga menjadi bukti konkret bahwa transisi energi tidak hanya soal lingkungan, melainkan juga tentang pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di daerah.

Dukungan Pemerintah Daerah Jadi Kunci Keberhasilan Proyek

Upaya PLN mempercepat pembangunan dua proyek panas bumi tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bengkulu serta pemerintah kabupaten setempat. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan apresiasi atas langkah PLN yang terus mendorong pengembangan energi bersih di wilayahnya. Ia menilai, proyek PLTP Hululais dan Kepahiang akan membawa manfaat ekonomi besar bagi masyarakat Bengkulu.

“Kami mendukung penuh pembangunan ini dan berharap agar setiap tahapan dilakukan dengan aman, sesuai prosedur, dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan ini bisa memajukan daerah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bengkulu,” tutur Helmi.

Selain di tingkat provinsi, dukungan juga datang dari pemerintah kabupaten. Bupati Lebong, Azhari, menegaskan bahwa proyek PLTP Hululais yang berlokasi di wilayahnya bukan sekadar proyek penyediaan listrik, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memperkuat ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja baru.

“Kehadiran proyek ini bukan hanya soal pasokan listrik, tetapi juga langkah penting dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah dan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat Lebong,” ujar Azhari.

Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan PLN menjadi kunci keberhasilan proyek-proyek energi bersih di Indonesia. Dukungan penuh dari pemerintah daerah juga memastikan bahwa proyek berjalan dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat setempat.

Mendorong Masa Depan Energi Hijau Indonesia

Pembangunan dua proyek panas bumi di Bengkulu menunjukkan bahwa transisi energi di Indonesia bukan lagi wacana, melainkan aksi nyata yang sedang berlangsung. Melalui investasi di sektor geothermal, PLN terus memperkuat komitmennya terhadap energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan.

Ke depan, PLN berharap proyek-proyek panas bumi ini dapat menjadi model pengembangan energi bersih terintegrasi, yang tidak hanya berorientasi pada pasokan listrik, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat daerah.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan semangat kolaboratif, pengembangan PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian energi hijau. Langkah ini sekaligus membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat.

Terkini