Jakarta-Indonesia tengah menapaki jalan ambisius untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Namun, untuk mewujudkan hal ini, kolaborasi yang solid antara berbagai pihak menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
Menjawab tantangan besar ini, Electricity Connect 2024 hadir sebagai platform yang mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi.
Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadanny G. Akmalaputri, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan transisi energi yang efektif.
“Untuk memenuhi target transisi energi bersih, kita perlu memperkuat partisipasi semua pemangku kepentingan—baik perusahaan, pemberi pinjaman, operator industri kelistrikan, hingga masyarakat. Kolaborasi dalam strategi, inovasi teknologi, dan investasi bersama adalah kunci menuju sukses,” ujar Arsyadanny dalam pernyataan resminya.
Salah satu sektor yang memerlukan perhatian besar adalah pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang menjadi tulang punggung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Kehadiran SPKLU di berbagai wilayah akan mempermudah masyarakat dalam beralih ke kendaraan listrik, serta mendukung keberlanjutan penggunaan energi bersih.
Dalam rangka mendukung komitmen itu, sejumlah produsen electric vehicle (EV) turut menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sejumlah wilayah.
Wuling dan ALVA, sebagai dua merek yang merepresentasikan mobil dan motor listrik, berencana membangun SPKLU sendiri. Terutama saat realisasi pembangunan 32 ribu unit pada 2030 dari Pemerintah masih jauh dari target.
Menurut data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM per Juli 2024, saat ini ada 1.810 SPKLU dan 1.882 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, telah ada 21 bengkel konversi motor Listrik.
Wuling, merek yang memimpin pasar mobil listrik Indonesia berdasarkan data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), turut membangun sendiri titik-titik SPKLU.
"Wuling akan terus menambah titik pengisian daya sampai dengan akhir tahun ini," bunyi keterangan resmi perusahaan, Selasa (12/11).
Berdasarkan data perusahaan, hingga April 2024, stasiun pengisian listrik milik Wuling sudah mencapai 60 unit, dengan rincian 54 fasilitas AC Charging di 54 jaringan dealer resmi, dan 6 lokasi pengisian daya umum DC Charging. Yang terbaru dibangun dan diresmikan adalah 6 titik DC Charging di Jakarta, Bekasi, Tangerang, rest area Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, dan rest area di Tol Semarang-Batang.
Strategi serupa dijalankan pula oleh ALVA, produsen motor listrik Alva One. Produsen motor listrik ini berencana memperbanyak titik pengisian kendaraan listrik di beberapa titik Kopi Kenangan dan Pizza Hut.
"Di bulan September ini, akan ada kurang lebih 10 ALVA Boost Charge Station yang siap beroperasi," demikian dikutip dari siaran pers ALVA.
Perusahaan menyebut penempatan titik-titik charging di lokasi usaha food and beverage (FnB) ini terkait pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau oleh pengguna. Hingga akhir tahun ini, ALVA berencana menambah 50 titik charging station di sejumlah wilayah.
"Ini merupakan salah satu upaya ALVA dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia agar semakin kuat," menurut keterangan brand motor listrik terpopuler keempat di Indonesia versi survei Populix 2024 itu.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target peningkatan penguna kendaraan listrik ini rencananya dibarengi dengan target pembangunan 32.000 unit SPKLU hingga 2030.
“Komitmen kami dalam industri kendaraan listrik bukan hanya menghadirkan ragam pilihan kendaraan listrik yang tepat untuk konsumen, namun juga pengembangan ekosistemnya dan salah satunya adalah pengisian daya secara cepat,” kata Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim.
Sebagai informasi, Electricity Connect 2024 akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 20-22 November mendatang ini nantinya akan dihadiri lebih dari 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang tentunya berfokus pada bidang ketenagalistrikan.
Acara yang digelar PT PLN (Persero) dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.