
JAKARTA - PT PLN Persero semakin gencar mendorong elektrifikasi jalur kereta api sebagai bagian dari strategi transportasi publik hijau dan efisien.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa peralihan dari lokomotif berbahan bakar minyak solar ke energi listrik berpotensi menurunkan biaya energi hingga 70 persen, sekaligus menekan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
“Kalau lokomotifnya diubah menjadi energi listrik, efisiensinya 70 persen lebih murah. Emisi gas rumah kacanya akan semakin rendah,” ujar Darmawan saat ditemui di Jakarta, Rabu lalu. Pernyataan ini menekankan pentingnya elektrifikasi kereta sebagai solusi berkelanjutan bagi sektor transportasi Indonesia yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Baca Juga
Transformasi Energi Kereta Menuju Masa Depan Ramah Lingkungan
Elektrifikasi kereta merupakan salah satu terobosan dalam sejarah perkeretaapian nasional. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin menyatakan bahwa kerja sama dengan PLN menandai langkah strategis untuk menghadirkan layanan kereta berbasis listrik tanpa bergantung pada anggaran negara. Inisiatif ini menjadi tonggak penting karena memungkinkan perluasan jaringan layanan kereta ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Ini merupakan lompatan besar dalam sejarah perkeretaapian nasional. Kerja sama ini memungkinkan KAI memperluas jaringan kereta berbasis listrik dan meningkatkan pelayanan pelanggan tanpa membebani APBN,” jelas Bobby.
Rencana awal mencakup elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer. Selain itu, jalur Rangkasbitung, arah Cikampek, dan beberapa jalur di Jawa Tengah juga menjadi target berikutnya. Langkah ini menegaskan komitmen PLN dan KAI dalam menghadirkan transportasi publik modern dan efisien.
Efisiensi Biaya dan Reduksi Emisi Sebagai Prioritas
Elektrifikasi kereta bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga strategi untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor. Darmawan menjelaskan, transformasi energi dari solar ke listrik membuat biaya operasional menjadi lebih rendah dan stabil. Efisiensi ini sejalan dengan target nasional untuk mengurangi emisi karbon, mendukung dekarbonisasi sektor transportasi, serta memaksimalkan pemanfaatan energi domestik.
“Dari energi impor menjadi domestik, energi mahal menjadi murah, sesuai dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto,” ujar Darmawan. Dengan efisiensi yang meningkat, operasional kereta listrik memungkinkan biaya perjalanan lebih terjangkau dan berdampak positif pada ekonomi nasional jangka panjang.
Selain aspek ekonomi, elektrifikasi kereta berdampak besar terhadap lingkungan. Reduksi emisi gas rumah kaca membantu pemerintah menekan kontribusi transportasi terhadap pemanasan global. Dengan kata lain, elektrifikasi kereta api menjadi langkah strategis untuk menghadirkan transportasi publik yang bersih dan berkelanjutan.
Strategi Nasional untuk Kemandirian Energi Transportasi
Darmawan menekankan elektrifikasi kereta juga berperan dalam kemandirian energi nasional. Dengan memanfaatkan listrik dari sumber domestik, Indonesia dapat mengurangi impor bahan bakar fosil dan memanfaatkan energi yang lebih bersih. PLN sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional berperan aktif dalam mendukung transformasi ini melalui kerja sama dengan KAI.
“Kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi. Melalui kerja sama ini, kereta api menjadi transportasi publik masa depan yang semakin efisien dan ramah lingkungan,” ucapnya. Langkah ini selaras dengan target nol emisi karbon yang ditetapkan pemerintah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam tren transportasi hijau global.
Ekspansi Jaringan Kereta Listrik di Berbagai Jalur
Rencana elektrifikasi tidak berhenti pada satu jalur. PT KAI menargetkan beberapa jalur penting di Pulau Jawa sebagai bagian dari fase awal proyek. Jalur Padalarang–Cicalengka menjadi pilot project, diikuti elektrifikasi jalur Rangkasbitung Area, Cikampek, dan jalur strategis lainnya di Jawa Tengah.
Bobby menjelaskan bahwa langkah ini memungkinkan KAI meningkatkan kapasitas dan frekuensi layanan kereta, sehingga memberikan alternatif transportasi yang lebih cepat, nyaman, dan ramah lingkungan bagi masyarakat. Integrasi kereta listrik juga mendukung konektivitas antarwilayah, menurunkan kemacetan, serta memberikan dampak positif pada sektor ekonomi lokal.
Dengan berbagai jalur yang terlayani listrik, masyarakat dapat merasakan langsung manfaat efisiensi biaya, kenyamanan, dan kontribusi terhadap lingkungan. Elektrifikasi kereta menjadi simbol transformasi transportasi publik Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau, hemat energi, dan berkelanjutan.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Top 10 Tablet Terbaik 2025 Harga 3 Jutaan, Ideal untuk Pelajar
- 22 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
50 Proyek Jalan Tol Masuk PSN Prabowo, Simak 15 Ruas Prioritas
- 22 Oktober 2025