RI Gandeng Beiken Energy Kembangkan Hilirisasi Batu Bara Bernilai Tinggi
- Senin, 13 Oktober 2025

JAKARTA - Indonesia terus mempercepat langkah transformasi industrinya dengan memanfaatkan potensi besar batu bara nasional.
Salah satu upaya strategis yang kini mendapat perhatian adalah hilirisasi batu bara menjadi produk kimia bernilai tinggi. Langkah ini bukan hanya soal energi, tetapi juga strategi besar untuk memperkuat kemandirian industri kimia dalam negeri.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun mengambil peran penting dalam mendorong kolaborasi global guna mempercepat hilirisasi tersebut. Baru-baru ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan dukungannya terhadap rencana kerja sama antara Indonesia dan perusahaan energi asal Tiongkok, Beiken Energy Group.
Baca JugaPemerintah Resmikan 45 Ribu Sumur Minyak Rakyat untuk Kesejahteraan Daerah
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan proyek hilirisasi batu bara menjadi produk kimia (coal to chemical) di Tanah Air. Menurut Menperin, inisiatif ini merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk memperkuat rantai pasok industri kimia dasar serta meningkatkan nilai tambah ekonomi dari sumber daya alam dalam negeri.
Langkah Strategis Meningkatkan Nilai Tambah Batu Bara
Pertemuan antara Menperin dan perwakilan Beiken Energy berlangsung di Beijing, China, pada Jumat (10/10). Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas peluang penguatan kerja sama di bidang energi dan industri kimia, dengan fokus pada hilirisasi batu bara berkalori rendah — jenis batu bara yang banyak terdapat di Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri coal to chemical, khususnya untuk menghasilkan produk turunan seperti metanol, olefin, propilena, poliolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya,” ujar Agus.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi industri kimia nasional, memperkuat rantai pasok domestik, serta meningkatkan kemampuan substitusi impor bahan baku kimia. Dengan demikian, industri dalam negeri dapat lebih mandiri dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Salah satu upaya strategis yang kini mendapat perhatian adalah hilirisasi batu bara menjadi produk kimia bernilai tinggi. Langkah ini bukan hanya soal energi, tetapi juga strategi besar untuk memperkuat kemandirian industri kimia dalam negeri.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun mengambil peran penting dalam mendorong kolaborasi global guna mempercepat hilirisasi tersebut. Baru-baru ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan dukungannya terhadap rencana kerja sama antara Indonesia dan perusahaan energi asal Tiongkok, Beiken Energy Group.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan proyek hilirisasi batu bara menjadi produk kimia (coal to chemical) di Tanah Air. Menurut Menperin, inisiatif ini merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk memperkuat rantai pasok industri kimia dasar serta meningkatkan nilai tambah ekonomi dari sumber daya alam dalam negeri.
Langkah Strategis Meningkatkan Nilai Tambah Batu Bara
Pertemuan antara Menperin dan perwakilan Beiken Energy berlangsung di Beijing, China, pada Jumat (10/10). Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas peluang penguatan kerja sama di bidang energi dan industri kimia, dengan fokus pada hilirisasi batu bara berkalori rendah — jenis batu bara yang banyak terdapat di Indonesia.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri coal to chemical, khususnya untuk menghasilkan produk turunan seperti metanol, olefin, propilena, poliolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya,” ujar Agus.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi industri kimia nasional, memperkuat rantai pasok domestik, serta meningkatkan kemampuan substitusi impor bahan baku kimia. Dengan demikian, industri dalam negeri dapat lebih mandiri dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Potensi Hilirisasi Batu Bara untuk Industri Kimia Nasional
Batu bara selama ini dikenal sebagai sumber energi utama, tetapi potensinya jauh melampaui sekadar pembangkit listrik. Melalui hilirisasi, batu bara bisa dikonversi menjadi produk kimia bernilai tinggi seperti metanol dan olefin, yang menjadi bahan dasar dalam industri petrokimia dan manufaktur modern.
Langkah hilirisasi ini juga sejalan dengan strategi industrialisasi nasional yang menekankan peningkatan value creation atau penciptaan nilai tambah di dalam negeri. Artinya, Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan kompetitif di pasar global.
Menperin menilai bahwa pengembangan sektor ini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat struktur industri kimia dasar yang selama ini masih bergantung pada impor bahan baku.
Teknologi Beiken Energy: Solusi untuk Batu Bara Kalori Rendah
Beiken Energy Group dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi energi terkemuka yang berbasis di Beijing, berdiri sejak 2009. Perusahaan ini memiliki keahlian di bidang rekayasa terintegrasi dan teknologi konversi energi, terutama dalam gasifikasi batu bara — proses yang mengubah batu bara padat menjadi gas sintetis (syngas) untuk diolah menjadi berbagai produk kimia.
Keunggulan utama Beiken Energy adalah kemampuannya mengolah batu bara dengan kalori rendah, yang banyak terdapat di Indonesia, menjadi bahan kimia bernilai tinggi. Teknologi tersebut juga dirancang untuk beroperasi dalam kondisi ekstrem seperti tekanan tinggi dan suhu tinggi, yang umum terjadi pada proyek industri energi berskala besar di Tanah Air.
Walaupun saat ini Beiken belum memiliki investasi langsung di Indonesia, perusahaan tersebut menunjukkan minat yang kuat untuk menjajaki peluang kerja sama, khususnya dalam pengembangan industri gasifikasi batu bara dan coal to chemical.
Mengurangi Ketergantungan Impor dan Meningkatkan Daya Saing
Menperin Agus Gumiwang menegaskan bahwa transfer teknologi dari Beiken Energy dapat menjadi kunci penting dalam memperkuat hilirisasi batu bara Indonesia. Teknologi tersebut akan membantu memproses batu bara lokal menjadi bahan kimia dengan nilai jual lebih tinggi, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.
“Kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan mampu mempercepat hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok nasional, serta meningkatkan substitusi impor bahan baku,” jelas Agus.
Selain itu, kerja sama ini berpotensi mendorong kemandirian industri nasional dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kimia, seperti metanol yang menjadi bahan antara untuk pembuatan olefin, propilena, poliolefin, dan produk petrokimia lainnya.
Dengan meningkatnya kapasitas produksi dalam negeri, Indonesia diharapkan mampu memperkuat daya saing global sekaligus mengurangi tekanan defisit neraca perdagangan akibat impor bahan kimia.
Langkah Nyata Menuju Transformasi Industri Berkelanjutan
Pertemuan antara Kementerian Perindustrian dan Beiken Energy menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang hilirisasi batu bara. Sinergi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi industri yang berbasis inovasi dan teknologi ramah lingkungan.
Melalui kolaborasi dengan mitra global yang memiliki pengalaman dan kemampuan teknis tinggi, Indonesia tidak hanya mempercepat industrialisasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan lingkungan.
Pada akhirnya, pengembangan proyek coal to chemical bersama Beiken Energy diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian energi dan industri berkelanjutan.
Dengan strategi yang matang, dukungan kebijakan pemerintah, dan transfer teknologi modern, Indonesia optimistis dapat mengubah tantangan sumber daya alam menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing global.
Batu bara selama ini dikenal sebagai sumber energi utama, tetapi potensinya jauh melampaui sekadar pembangkit listrik. Melalui hilirisasi, batu bara bisa dikonversi menjadi produk kimia bernilai tinggi seperti metanol dan olefin, yang menjadi bahan dasar dalam industri petrokimia dan manufaktur modern.
Langkah hilirisasi ini juga sejalan dengan strategi industrialisasi nasional yang menekankan peningkatan value creation atau penciptaan nilai tambah di dalam negeri. Artinya, Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan kompetitif di pasar global.
Menperin menilai bahwa pengembangan sektor ini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat struktur industri kimia dasar yang selama ini masih bergantung pada impor bahan baku.
Teknologi Beiken Energy: Solusi untuk Batu Bara Kalori Rendah
Beiken Energy Group dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi energi terkemuka yang berbasis di Beijing, berdiri sejak 2009. Perusahaan ini memiliki keahlian di bidang rekayasa terintegrasi dan teknologi konversi energi, terutama dalam gasifikasi batu bara — proses yang mengubah batu bara padat menjadi gas sintetis (syngas) untuk diolah menjadi berbagai produk kimia.
Keunggulan utama Beiken Energy adalah kemampuannya mengolah batu bara dengan kalori rendah, yang banyak terdapat di Indonesia, menjadi bahan kimia bernilai tinggi. Teknologi tersebut juga dirancang untuk beroperasi dalam kondisi ekstrem seperti tekanan tinggi dan suhu tinggi, yang umum terjadi pada proyek industri energi berskala besar di Tanah Air.
Walaupun saat ini Beiken belum memiliki investasi langsung di Indonesia, perusahaan tersebut menunjukkan minat yang kuat untuk menjajaki peluang kerja sama, khususnya dalam pengembangan industri gasifikasi batu bara dan coal to chemical.
Mengurangi Ketergantungan Impor dan Meningkatkan Daya Saing
Menperin Agus Gumiwang menegaskan bahwa transfer teknologi dari Beiken Energy dapat menjadi kunci penting dalam memperkuat hilirisasi batu bara Indonesia. Teknologi tersebut akan membantu memproses batu bara lokal menjadi bahan kimia dengan nilai jual lebih tinggi, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.
“Kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan mampu mempercepat hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok nasional, serta meningkatkan substitusi impor bahan baku,” jelas Agus.
Selain itu, kerja sama ini berpotensi mendorong kemandirian industri nasional dalam memenuhi kebutuhan bahan baku kimia, seperti metanol yang menjadi bahan antara untuk pembuatan olefin, propilena, poliolefin, dan produk petrokimia lainnya.
Dengan meningkatnya kapasitas produksi dalam negeri, Indonesia diharapkan mampu memperkuat daya saing global sekaligus mengurangi tekanan defisit neraca perdagangan akibat impor bahan kimia.
Langkah Nyata Menuju Transformasi Industri Berkelanjutan
Pertemuan antara Kementerian Perindustrian dan Beiken Energy menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang hilirisasi batu bara. Sinergi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi industri yang berbasis inovasi dan teknologi ramah lingkungan.
Melalui kolaborasi dengan mitra global yang memiliki pengalaman dan kemampuan teknis tinggi, Indonesia tidak hanya mempercepat industrialisasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan lingkungan.
Pada akhirnya, pengembangan proyek coal to chemical bersama Beiken Energy diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian energi dan industri berkelanjutan.
Dengan strategi yang matang, dukungan kebijakan pemerintah, dan transfer teknologi modern, Indonesia optimistis dapat mengubah tantangan sumber daya alam menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing global.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cek Tarif Listrik PLN Terbaru 13–19 Oktober 2025, Tetap Aman Tak Ada Perubahan
- Senin, 13 Oktober 2025
Terpopuler
1.
20 Rekomendasi Drakor Komedi Terlucu dengan Rating Tertinggi
- 13 Oktober 2025
2.
Bisakah Bayar Tagihan Pakai Spaylater? Simak Penjelasannya
- 13 Oktober 2025
3.
4.
5.
Menkeu Purbaya Targetkan Rasio Pajak Naik 12 Persen
- 13 Oktober 2025