
JAKARTA - Insiden kebakaran kembali terjadi di kawasan industri nikel terbesar di Indonesia, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kebakaran ini melibatkan salah satu pabrik nikel di area tersebut dan menyebabkan tiga orang pekerja mengalami luka bakar. Peristiwa ini dipicu oleh percikan api dari aktivitas pengelasan, yang kemudian membakar material di sekitar area kerja.
Menurut keterangan resmi Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, insiden terjadi di menara scrubber milik salah satu tenant pabrik nikel di kawasan IMIP. Kebakaran bermula saat para pekerja tengah melakukan aktivitas pekerjaan panas, yakni pengelasan dan pemotongan logam di lantai tiga area konstruksi tabung fiber.
Baca JugaPemerintah Resmikan 45 Ribu Sumur Minyak Rakyat untuk Kesejahteraan Daerah
“Insiden berawal dari aktivitas pekerjaan panas (yaitu) pengelasan dan pemotongan di lantai 3 area konstruksi tabung fiber,” jelas Dedy.
Asal Api dari Percikan Las yang Mengenai Terpal Pelindung
Lebih lanjut, Dedy menjelaskan bahwa percikan las dari aktivitas pengelasan diduga kuat mengenai terpal pelindung yang ada di area tersebut. Percikan tersebut kemudian menimbulkan api yang dengan cepat membesar dan menjalar ke bagian atas menara konstruksi.
“Percikan las itu diduga kuat mengenai terpal pelindung yang kemudian menimbulkan api,” ujar Dedy. Api yang membesar dalam waktu singkat membuat tim tanggap darurat di lokasi langsung bergerak cepat untuk memadamkan api agar tidak merembet ke area lainnya.
Berkat tindakan cepat tim pemadam internal IMIP, kobaran api berhasil dikendalikan sebelum menyebabkan kerusakan lebih luas. Namun demikian, peristiwa ini tetap menimbulkan korban luka, terutama di kalangan pekerja yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Tiga Pekerja Alami Luka Bakar, Dua di Antaranya Asal China
Akibat kebakaran tersebut, tiga pekerja dilaporkan mengalami luka bakar ringan. Dua di antaranya diketahui merupakan tenaga kerja asal China, sedangkan satu lainnya adalah pekerja lokal.
“3 orang pekerja menjadi korban luka bakar ringan,” terang Dedy.
Para korban langsung mendapatkan perawatan medis di klinik kawasan IMIP, sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk penanganan lanjutan. Hingga kini, seluruh korban dilaporkan dalam kondisi stabil dan terus dipantau oleh tim medis perusahaan.
Investigasi Internal dan Evaluasi Prosedur K3
Menanggapi insiden ini, pihak PT IMIP menyampaikan bahwa mereka telah melakukan investigasi internal melalui Departemen Occupational Health and Safety (OHS) perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab pasti dan kronologi detail kejadian, sekaligus memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari.
Dedy menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan kerja (K3) akan dilakukan, termasuk pengetatan izin kerja panas (hot work permit) dan peningkatan pengawasan di lapangan.
“Pihak perusahaan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam kawasan,” tambahnya.
Kebijakan ini sejalan dengan komitmen PT IMIP untuk selalu menjaga standar keamanan tinggi di area industri, mengingat aktivitas pengelasan dan pekerjaan konstruksi di lingkungan pabrik nikel berisiko tinggi menimbulkan percikan api maupun ledakan jika tidak dikelola dengan baik.
Kawasan IMIP dan Tantangan Keselamatan Industri
Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) merupakan salah satu pusat industri nikel terbesar di dunia, dengan puluhan tenant yang bergerak di bidang pengolahan mineral dan logam dasar. Dengan ribuan pekerja dari dalam dan luar negeri, pengelolaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi salah satu tantangan utama di kawasan ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, IMIP telah melakukan sejumlah upaya peningkatan sistem manajemen K3, termasuk pelatihan rutin, audit internal, dan penerapan teknologi keselamatan canggih. Namun demikian, aktivitas intensif di sektor smelter dan konstruksi tetap menuntut kewaspadaan tinggi, terutama terhadap risiko kebakaran akibat pekerjaan panas seperti pengelasan.
Pakar keselamatan industri menilai bahwa peristiwa seperti ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pelaku industri nikel untuk memperkuat budaya keselamatan kerja. Pengawasan ketat terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD), pengaturan area kerja berisiko tinggi, serta disiplin dalam pelaksanaan izin kerja panas adalah langkah penting untuk mencegah kejadian serupa.
Komitmen IMIP untuk Peningkatan Keselamatan di Masa Depan
Sebagai salah satu kawasan industri strategis nasional, IMIP menyatakan kesiapannya untuk memperbarui prosedur keselamatan kerja dan meningkatkan kesadaran K3 di seluruh lini operasional. Selain itu, pihak perusahaan berencana memperluas kerja sama dengan lembaga keselamatan industri dan lembaga pelatihan K3 guna memperkuat kapabilitas tim internal dalam menghadapi potensi risiko di lapangan.
Insiden ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, bahwa keselamatan pekerja harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap proses produksi maupun pembangunan fasilitas industri. Dengan pengawasan yang lebih ketat, sistem manajemen risiko yang terintegrasi, serta sinergi antara perusahaan dan tenaga kerja, diharapkan kawasan industri Morowali dapat semakin aman dan produktif di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cek Tarif Listrik PLN Terbaru 13–19 Oktober 2025, Tetap Aman Tak Ada Perubahan
- Senin, 13 Oktober 2025
RI Gandeng Beiken Energy Kembangkan Hilirisasi Batu Bara Bernilai Tinggi
- Senin, 13 Oktober 2025
Terpopuler
1.
20 Rekomendasi Drakor Komedi Terlucu dengan Rating Tertinggi
- 13 Oktober 2025
2.
Bisakah Bayar Tagihan Pakai Spaylater? Simak Penjelasannya
- 13 Oktober 2025
3.
4.
5.
Menkeu Purbaya Targetkan Rasio Pajak Naik 12 Persen
- 13 Oktober 2025