Ini Dia Langkah Proaktif PLN Indonesia Power (PLN IP) yang Berkomitmen Pada Transisi Energi Melalui Energi Baru Terbarukan
- Senin, 13 Mei 2024
Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) mengambil langkah proaktif dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan memanfaatkan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam sebuah forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung tujuan net zero emission serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada forum tersebut, Edwin menjelaskan bahwa mencapai target net zero emission bukanlah suatu hal yang mudah, namun PLN Indonesia Power sebagai subholding PLN bertekad keras untuk mencapainya. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ujar Edwin.
Menyadari pentingnya memikirkan masa depan, PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga merencanakan untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan. Edwin menyatakan, "35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi, jadi kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia."
Baca JugaArasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
Dalam upaya mempertimbangkan berbagai faktor, PLN IP telah merancang strategi pengembangan EBT untuk masa mendatang. Meskipun beberapa jenis EBT yang direncanakan belum dapat diterapkan secara langsung saat ini, PLN IP memantau perkembangan teknologi dengan harapan agar dapat menerapkannya secara realistis di masa yang akan datang.
"Saat ini kami sudah mulai mengenalkan EBT hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun ini belum dapat digunakan sekarang, karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Jadi kami menunggu kematangan teknologi dan kemudian kami akan menggunakannya untuk menekan emisi karbon," ungkap Edwin.
Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah mengambil langkah strategis melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini difokuskan pada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.
"Melalui inisiatif ini kita genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.
PLN IP berencana untuk mengakselerasi pembangunan PLTS yang ada di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) yang lebih cepat dari sebelumnya. Langkah-langkah tersebut mencakup proses pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.
Dengan komitmen kuat terhadap transisi energi dan pengembangan EBT, PLN Indonesia Power memainkan peran penting dalam mendukung upaya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Redaksi
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Berita Lainnya
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040
- Minggu, 17 November 2024
E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
- Kamis, 25 Juli 2024