Selasa, 19 November 2024

Menyelaraskan Bisnis dan Lingkungan: PLN Indonesia Power di Nusa Penida

Menyelaraskan Bisnis dan Lingkungan: PLN Indonesia Power di Nusa Penida

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong transisi energi di Indonesia dengan mengambil langkah-langkah konkret dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya melalui penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pulau Nusa Penida, Bali. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pariwisata dengan energi bersih di Pulau Dewata, tetapi juga untuk mengikuti arah Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 serta memastikan bahwa proses bisnisnya sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida telah beroperasi dengan kapasitas 3,5 MWac, namun dalam waktu dekat, sistem kelistrikan di Pulau Nusa Penida akan diperluas dengan penambahan PLTS dan PLTB sebesar 14,5 MW, yang akan didukung oleh teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Rencananya, PLTS akan mulai beroperasi pada tahun 2025, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Pengembangan sistem kelistrikan Nusa Penida ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI, yang mengakui peran penting PLTS Hybrid Nusa Penida sebagai simbol komitmen bersama dalam transisi energi.

Baca Juga

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Sugeng Suparwanto dari Komisi VII DPR RI menyatakan bahwa pembangunan PLTS di Nusa Penida bukan hanya simbolik, tetapi merupakan langkah konkret menuju Net Zero Emission. Menurutnya, ini adalah awal strategis dalam transisi energi ke sumber energi terbarukan.

PLTS Nusa Penida dianggap sebagai langkah awal yang strategis dalam transisi energi, dengan potensi untuk menjadi contoh terbaik dalam penggunaan PLTS. Selain itu, PLTS Hybrid Nusa Penida memiliki peran penting dalam menyediakan listrik untuk tiga pulau di sekitarnya, termasuk Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, dengan total luas wilayah 209,4 km2 dan jumlah pelanggan sebanyak 21,238 orang.

Komisi VII DPR RI dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung pengembangan energi bersih melalui regulasi yang mendukung transisi energi.

PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik menggunakan teknologi bersih. PLN Indonesia Power akan terus mengejar target bauran EBT, salah satunya melalui pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida.

Melalui dukungan dari Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, PLN Indonesia Power akan terus mengembangkan potensi EBT di Bali untuk mendukung target NZE yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Bali pada tahun 2045. Hal ini tidak hanya karena Bali memiliki potensi energi terbarukan yang besar, tetapi juga karena dampak positifnya terhadap citra Indonesia di kancah internasional.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis

Penerapan Sistem Ferizy dan Dampaknya pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Penerapan Sistem Ferizy dan Dampaknya pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Meningkatkan Kinerja Pelabuhan dengan Digitalisasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Meningkatkan Kinerja Pelabuhan dengan Digitalisasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)