Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Strategi PLN IP dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan
- Jumat, 10 Mei 2024
JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mempersiapkan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian net zero emission serta mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan.
Dalam forum Asia Pacific Energy Talks, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan bahwa transisi energi menuju net zero emission merupakan tantangan yang tidak mudah, namun sebagai Subholding PLN Indonesia Power, mereka berupaya keras untuk mencapainya.
"PLN telah dan akan terus berusaha menciptakan solusi energi strategis terbaik untuk mendukung transisi energi," ujar Edwin.
Baca JugaElectricity Connect 2024 Siap Digelar, Momentum Kolaborasi untuk Transisi Energi
Edwin menekankan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memperhatikan kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan strategi untuk masa depan, dengan mempertimbangkan kebutuhan energi 35 tahun mendatang.
"Kami menyadari bahwa 35 tahun mendatang permintaan akan energi akan meningkat secara signifikan, oleh karena itu kami perlu memperhatikan potensi energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.
Meskipun demikian, Edwin menyoroti bahwa pengembangan EBT yang dilakukan oleh PLN IP saat ini belum siap untuk diimplementasikan, mengingat masih terdapat kendala teknologi dan biaya.
"Saat ini kami sedang memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, implementasinya belum dapat dilakukan karena berpotensi meningkatkan biaya listrik. Kami akan menunggu hingga teknologi tersebut matang dan biayanya lebih terjangkau sebelum mengimplementasikannya untuk mengurangi emisi karbon," jelas Edwin.
Edwin juga menjelaskan bahwa sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023, yang memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.
"Melalui proyek ini, kami akan meningkatkan pengembangan EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," tambah Edwin.
PLN IP juga akan mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian konstruksi hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya.
"Pembangunan pembangkit ini akan dilakukan secara paralel melalui tahapan seperti pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan pemberi pinjaman, dan proses perizinan," pungkas Edwin.
Redaksi
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Kementerian BUMN Tunjuk Jisman P. Hutajulu Sebagai Komisaris Baru PT PLN (Persero)
- Kamis, 14 November 2024
Berita Lainnya
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040
- Minggu, 17 November 2024
E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
- Kamis, 25 Juli 2024