Rabu, 20 November 2024

Energi Bersih untuk Masa Depan: Langkah-Langkah PLN IP dalam Pengembangan EBT

Energi Bersih untuk Masa Depan: Langkah-Langkah PLN IP dalam Pengembangan EBT

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) sedang mempersiapkan upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dengan menggunakan berbagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian net zero emission dan mendukung pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan hal ini dalam diskusi mengenai transisi energi di forum Asia Pacific Energy Talks. Forum ini, yang diadakan tahunan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), membahas isu-isu energi di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Acara ini tahun ini diadakan di Jakarta.

Menurut Edwin, menuju pencapaian net zero emission bukanlah tugas yang mudah, dan PLN Indonesia Power, sebagai Subholding PLN, berusaha keras untuk mencapainya.

Baca Juga

Arasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia

"PLN telah berupaya keras untuk menemukan solusi strategis terbaik dalam transisi energi," ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga di masa depan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.

"35 tahun ke depan, permintaan listrik akan sangat tinggi, oleh karena itu kami perlu mempertimbangkan sumber energi terbarukan yang tersedia di Indonesia," kata Edwin.

Meskipun demikian, Edwin menekankan bahwa sumber EBT yang sedang dikembangkan oleh PLN IP saat ini belum siap untuk diterapkan. Penerapannya akan disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga bisa digunakan secara realistis di masa mendatang.

"Kami sudah mulai mengenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, saat ini belum dapat digunakan karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Kami akan menunggu hingga teknologi matang sebelum menggunakannya untuk mengurangi emisi karbon," tambah Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui proyek ini, kami meningkatkan pengembangan EBT sesuai dengan rencana jangka panjang kami, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," ungkap Edwin.

PLN IP juga akan mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target untuk menyelesaikan proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit ini akan dilakukan secara paralel, termasuk proses pra-seleksi mitra, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis