Selasa, 19 November 2024

Strategi Bisnis Baru: PLN IP dan Perdagangan Karbon

Strategi Bisnis Baru: PLN IP dan Perdagangan Karbon

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah memperkuat komitmennya untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi melalui praktik perdagangan karbon. Perusahaan ini berencana meningkatkan penjualannya secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang dibandingkan dengan tahun 2023.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perdagangan karbon merupakan bagian dari strategi bisnis inovatif perusahaan yang akan membantu mencapai target Net Zero Emisi pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mulai menerapkan praktik perdagangan karbon ini dan telah memperoleh verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca dari Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca yang terakreditasi independen, Sucofindo, untuk beberapa Unit Pembangkit PLN IP.

Edwin menjelaskan bahwa perdagangan karbon tidak hanya merupakan pengembangan bisnis tambahan di luar penjualan kilowatt jam (KWh), tetapi juga merupakan upaya untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan. Dia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, PLN Indonesia Power telah berhasil melakukan perdagangan karbon sebanyak 2.428.203 ton CO2, dan targetnya akan dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga

Arasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia

Selain itu, Edwin menyebutkan bahwa sejumlah Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN Indonesia Power, termasuk PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih, telah berkontribusi pada perdagangan karbon pada tahun 2023. PLTU Suralaya, khususnya, menjadi penyumbang terbesar dengan menurunkan emisi sekitar 1,5 juta ton CO2.

Edwin menegaskan bahwa pencapaian dan target perdagangan karbon PLN IP ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mencapai Target Kontribusi Nasional pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions pada tahun 2060. Melalui praktik perdagangan karbon ini, PLN Indonesia Power berkontribusi dalam mengurangi laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan berbagai upaya pemerintah.

Tidak hanya itu, PLN Indonesia Power juga berusaha untuk terus memperkuat penurunan emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis