Rabu, 20 November 2024

Perdagangan Karbon di PLN IP: Menuju Masa Depan Ramah Lingkungan

Perdagangan Karbon di PLN IP: Menuju Masa Depan Ramah Lingkungan

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi, dengan memanfaatkan perdagangan karbon. Perusahaan tersebut juga menargetkan peningkatan penjualan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, dua kali lipat dari level tahun 2023.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, inovasi bisnis seperti perdagangan karbon menjadi kunci dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mulai menerapkan konsep ini, dengan mendapatkan verifikasi atas nilai emisi Gas Rumah Kaca dari lembaga independen yang terakreditasi, Sucofindo, di beberapa Unit Pembangkitnya.

"Perdagangan karbon adalah bagian dari strategi pengembangan bisnis yang tidak hanya berfokus pada penjualan energi listrik, tetapi juga pada upaya menekan emisi karbon," ungkap Edwin.

Baca Juga

Arasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia

Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mencatat perdagangan karbon sebesar 2.428.203 ton CO2, dan perusahaan ini berencana untuk meningkatkannya dua kali lipat dalam beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, dalam kontribusinya terhadap perdagangan karbon pada tahun 2023, sepuluh Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari PLN Indonesia Power, termasuk PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih, telah memberikan kontribusi signifikan.

"PLTU Suralaya menjadi penyumbang terbesar dengan penurunan emisi sekitar 1,5 juta ton CO2," tambah Edwin.

Edwin juga menjelaskan bahwa capaian dan target perdagangan karbon PLN IP ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) pada tahun 2030, serta pencapaian Net Zero Emissions pada tahun 2060.

"Dengan menerapkan perdagangan karbon, PLN Indonesia Power berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan upaya pemerintah," pungkas Edwin.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

Bagaimana PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Mengelola Digitalisasi Layanan Penyeberangan

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

E-Ticketing Ferizy: Solusi Inovatif dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis

Transformasi Digital di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Laporan dan Analisis