PLN Indonesia Power Perkuat Posisi sebagai Pemimpin Energi Terbarukan di Indonesia

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menorehkan prestasi dengan meraih empat penghargaan Subroto Award Subsektor EBTKE dari Kementerian ESDM. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen PLN IP dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

PLN IP meraih penghargaan sebagai juara 1 di tiga kategori, yaitu Kategori Transisi Energi, Badan Usaha Bidang Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, dan Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung (Pertambangan dan Energi). PLN IP juga meraih penghargaan sebagai juara 2 di kategori Badan Usaha Bidang Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan.

Penghargaan ini diraih PLN IP atas berbagai upaya yang telah dilakukannya untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia, termasuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Baca Juga

Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Pada tahun 2023, PLN IP telah berhasil mengoperasikan 12 PLTS, 5 PLTB, dan 2 PLTA baru. Dengan penambahan ini, total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga terbarukan PLN IP mencapai 14.000 MW.

Direktur Jenderal EBTKE, Ir. Yudo Dwinanda Priaadi, M.S., menyampaikan apresiasi kepada PLN IP dan seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan transisi energi. Ia juga menyoroti kompetisi antarnegara ASEAN dalam mengadopsi teknologi energi terbarukan.

“PLN IP telah menjadi pelopor dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi PLN IP dalam mendukung transisi energi,” ujar Yudo.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengucapkan terima kasih atas apresiasi pemerintah melalui Kementerian ESDM terhadap dedikasi PLN IP dalam pengelolaan EBT di Indonesia.

“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN IP dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ujar Edwin.