JAKARTA - West Java Traincation hadir sebagai inisiatif wisata tematik yang memanfaatkan jaringan kereta api di Jawa Barat.
Program ini bertujuan menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyeluruh, inklusif, sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah. Dengan mengusung konsep perjalanan berbasis rel, wisatawan dapat menikmati perpaduan antara nilai sejarah, budaya, dan keindahan alam sepanjang jalur kereta.
Program ini merupakan bagian dari West Java Railway Heritage Program, yang fokus pada pelestarian warisan budaya dan revitalisasi jalur kereta bersejarah. Keberadaan jalur-jalur ini tidak hanya memiliki nilai historis tinggi, tetapi juga menjadi media edukasi sekaligus hiburan bagi wisatawan. West Java Traincation diharapkan menjadi ikon baru yang memperkuat identitas pariwisata Jawa Barat dengan menghadirkan pengalaman berbeda dari wisata konvensional.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iendra Sofyan, menegaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, BUMN transportasi, dan pelaku industri pariwisata. Menurutnya, “Pariwisata berbasis rel membuka peluang baru bagi daerah non-konvensional untuk berkembang. Melalui West Java Traincation, kami ingin menciptakan pengalaman perjalanan yang nyaman sekaligus sarat nilai budaya dan edukasi,” kata Iendra.
Empat Jalur Wisata Utama
Berikut empat jalur wisata utama West Java Traincation yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda:
High-Speed Railway Trip – Karawang–Purwakarta–Subang
Tema: Wisata industri, sejarah, dan budaya
Daya tarik: Lintasan cepat KCIC Whoosh yang memadukan modernitas dan tradisi
Aktivitas: Menikmati pemandangan jalur industri, belajar sejarah transportasi, serta mengunjungi landmark lokal
Railways Heritage – Bogor–Sukabumi
Tema: Wisata sejarah dan alam
Daya tarik: Situ Gunung, Kampung Eling, Museum Prabu Siliwangi
Catatan: Jalur ini menjadi lokasi soft launching program Traincation, dimulai dari Stasiun Bogor Paledang
Railways Unveiling Culture – Jakarta–Cirebon–Kuningan
Tema: Wisata budaya dan sejarah klasik
Daya tarik: Keraton Kasepuhan, Goa Sunyaragi, sentra batik Trusmi
Aktivitas: Memahami sejarah masa lampau, belajar seni batik, dan mengenal tradisi lokal
Railways Scenic Panoramic – Bandung–Garut–Tasikmalaya
Tema: Wisata alam dan budaya
Daya tarik: Kampung Naga, Candi Cangkuang, jembatan Cirahong
Aktivitas: Menikmati panorama alam, belajar budaya lokal, dan menjelajahi situs bersejarah
Integrasi Transportasi dan Aksesibilitas Wisata
Semua jalur Traincation dikembangkan dengan konsep integratif yang menghubungkan titik-titik wisata utama melalui sistem transportasi berbasis rel. Dengan demikian, perjalanan menjadi lebih aman, efisien, ramah lingkungan, dan mudah diakses oleh wisatawan. Program ini juga memungkinkan wisatawan menghemat waktu perjalanan sambil menikmati ragam destinasi di sepanjang jalur kereta.
West Java Traincation diharapkan menjadi pemicu peningkatan pergerakan wisatawan domestik maupun mancanegara. Destinasi yang sebelumnya kurang dikenal atau belum tersentuh wisata massal kini dapat menikmati promosi lebih luas. Selain mendukung distribusi wisata, program ini juga membuka peluang kolaborasi dengan masyarakat lokal, misalnya melalui ekonomi kreatif, souvenir, dan kuliner khas daerah.
Dampak Pariwisata dan Kolaborasi Komunitas Lokal
Melalui program ini, Disparbud Jawa Barat mendorong keterlibatan pelaku industri pariwisata, travel agent, tour operator, media, dan perwakilan ekspatriat. Kegiatan ini digelar melalui West Java Familiarization Trip (Famtrip) sebanyak empat kali sepanjang Oktober 2025, bertujuan memperkenalkan potensi wisata berbasis rel dan mengajak pemangku kepentingan untuk mempromosikan destinasi.
Program Traincation tidak hanya menghadirkan peluang bagi industri pariwisata, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi lokal. Wisatawan yang melintasi jalur kereta akan berinteraksi dengan masyarakat, membeli produk lokal, dan menikmati kuliner khas, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dengan pendekatan kolaboratif ini, West Java Traincation diharapkan menjadi model pengembangan pariwisata berkelanjutan yang menyeimbangkan nilai ekonomi, budaya, dan lingkungan.