Rabu, 15 Januari 2025

Guru Besar MIPA UI Teliti tentang Pemodelan Pemodelan Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan

Guru Besar MIPA UI Teliti tentang Pemodelan Pemodelan Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan
Prof. Dr. Drs. Supriatna

Universitas Indonesia mengukuhkan Prof. Dr. Drs. Supriatna, MT, Geog.PU sebagai Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI). Prof. Supriatna menempuh pendidikan tinggi di UI memperoleh gelar Sarjana Sains dari Jurusan Geografi FMIPA pada tahun 1992. Gelar Magister Teknik Geodesi diraih dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1998, dan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Lingkungan diselesaikan di Universitas Indonesia pada tahun 2016.

Prof. Supriatna aktif dalam berbagai riset dan organisasi profesi. Dia meraih gelar profesional Geografer dari Ikatan Geograf Indonesia (IGI). 

Prof. Supriatna menjelaskan mengenai Pemodelan Spasial untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam pidatonya. Dia menekankan peran penting teknologi geospasial dalam perencanaan pembangunan yang holistik dan berbasis lingkungan.

Baca Juga

Keberuntungan Finansial Menanti Lima Shio di Tahun Ini: Waktu untuk Menuai Kemakmuran

Prof. Supriatna menyoroti bagaimana pemodelan spasial memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG), penginderaan jauh, foto udara, GeoAI (Artificial Intelligence), machine learning dan deep learning. Pemodelan spasial, memungkinkan analisis yang komprehensif tentang perubahan tutupan lahan, dinamika urbanisasi, dan keberlanjutan ekosistem.

“Dalam era kemajuan teknologi yang pesat, Ilmu Geografi terus beradaptasi dengan berbagai inovasi, menjadikannya salah satu disiplin ilmu yang paling relevan saat ini. Pemodelan spasial, sebuah pendekatan berbasis ruang yang memanfaatkan teknologi mutakhir telah membawa kontribusi besar dalam memahami perubahan lingkungan global dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” katanya, Rabu 15 Januari 2025.

Prof. Supriatna mengutip karya almarhum Prof. Made Sandy yang menggambarkan geografi sebagai ilmu yang mengungkap persamaan dan perbedaan ruang di muka bumi. Dia menggarisbawahi pendekatan interdisipliner yang menjadi kekuatan utama bidang ini.

“Geografi adalah bumbu penyedap yang memperkaya hasil analisis dari berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, saat ini terjadi peningkatan urbanisasi dan pertumbuhan penduduk, perubahan tutupan lahan dan penggunaan lahan semakin signifikan, menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Pemodelan spasial, khususnya Dinamika Spasial, menjadi alat penting dalam memprediksi perubahan ini dan membantu perencanaan tata ruang yang lebih efektif. 

“Dengan menggabungkan SIG dan sistem dinamis, model ini memberikan solusi inovatif untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.

Pemantauan perubahan tutupan lahan sangat penting untuk mengungkap dinamika perubahan lahan global, perubahan iklim, sistem lahan, dan kelestarian ekosistem, serta memprediksi masa depan. Penelitian yang telah dipublikasikan mencakup berbagai bidang seperti lingkungan, perubahan iklim, bencana, hingga pesisir dan laut. Salah satu inovasi adalah model spasial daya dukung lahan berbasis penggunaan tanah yang mengintegrasikan teknologi SIG dan dinamika sistem untuk menilai sumber daya alam dan pembangunan ekonomi daerah.

Penelitian-penelitian terkini telah menunjukkan bahwa pemantauan perubahan tutupan lahan sangat penting untuk memahami dinamika perubahan iklim dan keberlanjutan ekosistem. Beberapa model yang dikembangkan mencakup algoritma salinitas untuk perairan estuary, pemodelan perubahan garis pantai, hingga deteksi sumber daya alam seperti hidrokarbon dan geotermal.

Penelitian-penelitian Prof. Supriatna mencakup model daya dukung lahan yang menilai keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pembangunan wilayah, dan ketersediaan sumber daya alam. Salah satu kontribusi inovatifnya adalah Algoritma Cimandiri yang digunakan untuk menentukan batas estuary menggunakan data salinitas dari citra satelit.

Komitmen terhadap Kemajuan Teknologi dan Lingkungan Riset Prof. Supriatna meliputi perubahan garis pantai, potensi sumber daya laut, dan dampak perubahan iklim. Saat ini, beliau memimpin penelitian untuk memetakan potensi energi surya menggunakan UAV (drone) dan memodelkan produktivitas tanaman melalui analisis spasial.

“Geografi adalah ilmu yang menyatukan berbagai disiplin dan menawarkan solusi holistik,". Dengan pendekatan multidisiplin, geografi mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik bagi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas,” ujarnya.

Melihat ke masa depan, riset pemodelan spasial akan difokuskan pada energi terbarukan, kesehatan tanaman, dan penggunaan lahan yang berkelanjutan. Teknologi drone dan sensor satelit semakin memperluas cakupan penelitian ini, memperkuat peran geografi sebagai ilmu yang berkontribusi langsung pada pembangunan berkelanjutan.

Dengan segala potensinya, pemodelan spasial siap menjawab tantangan zaman, menciptakan solusi berbasis data untuk pembangunan yang harmonis antara manusia dan alam. Penelitian di bidang ini akan terus mendorong inovasi untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan pengukuhan ini, UI memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan berbasis geospasial yang akan berkontribusi pada kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Terkini Kapal Pelni KM Bukit Raya, Surabaya ke Pontianak Mulai 16 Januari 2025

Jadwal Terkini Kapal Pelni KM Bukit Raya, Surabaya ke Pontianak Mulai 16 Januari 2025

Kapal Pelni KM Lawit: Jadwal Keberangkatan 15-31 Januari 2025, Malam Ini Tiba di Surabaya Sebelum Lanjut ke Kumai

Kapal Pelni KM Lawit: Jadwal Keberangkatan 15-31 Januari 2025, Malam Ini Tiba di Surabaya Sebelum Lanjut ke Kumai

IHSG Menguat Menjelang Keputusan Suku Bunga BI: Sektor Teknologi dan Keuangan Jadi Penopang Utama

IHSG Menguat Menjelang Keputusan Suku Bunga BI: Sektor Teknologi dan Keuangan Jadi Penopang Utama

Pasar Saham Indonesia Mengalami Tekanan: Saham Perbankan Melemah Dipicu Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Donald Trump

Pasar Saham Indonesia Mengalami Tekanan: Saham Perbankan Melemah Dipicu Kekhawatiran Terhadap Kebijakan Donald Trump

Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024: Tren Positif yang Menguatkan Ekonomi

Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024: Tren Positif yang Menguatkan Ekonomi