Rabu, 20 November 2024

PLN IP dan PLTS Hybrid: Transformasi Energi di Nusa Penida

PLN IP dan PLTS Hybrid: Transformasi Energi di Nusa Penida

PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dengan menghadirkan inovasi terbaru dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan di Nusa Penida, Bali. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata pulau tersebut dengan energi bersih, tetapi juga sebagai bagian dari upaya mencapai Net Zero Emisi (NZE) pada tahun 2060 serta menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.

Saat ini, PLN IP telah berhasil mengoperasikan PLTS Hybrid Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 MWac. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan di pulau tersebut akan diperkuat dengan tambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang terdiri dari PLTS dan PLTB yang dilengkapi dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Pada tahun 2025, PLTS direncanakan mulai beroperasi, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Rencana pengembangan sistem kelistrikan di Nusa Penida ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI, yang mengakui peran penting PLTS Hybrid Nusa Penida dalam mendukung transisi energi. Sugeng Suparwanto, Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, menyatakan bahwa PLTS tersebut tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga menandai komitmen bersama untuk transisi energi.

Baca Juga

Arasoft Melangkah Besar dalam Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia

Sugeng menekankan bahwa PLTS Nusa Penida adalah langkah awal yang strategis dalam transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan. Dia menambahkan bahwa meskipun kontribusinya relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan energi Bali secara keseluruhan, PLTS Nusa Penida akan membawa dampak besar dalam penghematan energi dan pengurangan emisi di pulau tersebut.

PLTS Hybrid Nusa Penida juga dianggap memiliki peran strategis dalam mencapai target bauran EBT menuju NZE tahun 2060. Dukungan dari DPR RI dan Kementerian ESDM dalam penyusunan regulasi yang mendukung transisi energi merupakan langkah penting dalam mempercepat implementasi energi bersih di Indonesia.

PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari upaya tersebut, berkomitmen untuk mendukung pemerintah melalui peningkatan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih, sejalan dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) yang paling berkelanjutan hingga tahun 2030. Melalui pembangunan PLTS di Nusa Penida, PLN IP berperan dalam menciptakan energi bersih yang merupakan bagian integral dari rencana transisi energi Indonesia.

Selain itu, PLN IP juga siap mendukung target NZE di Bali dengan terus mengembangkan potensi energi terbarukan di pulau tersebut. Dukungan ini tidak hanya berkaitan dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, tetapi juga karena Bali adalah destinasi wisata internasional yang populer, sehingga pengembangan energi bersih di sana akan memberikan dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia.

Redaksi

Redaksi

idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN (UIT JBB) dan Transisi Energi Berkelanjutan Melalui MRWI

PLN (UIT JBB) dan Transisi Energi Berkelanjutan Melalui MRWI

PLN (UIT JBB) Dukung Transisi Energi dengan Digitalisasi Pengelolaan Material

PLN (UIT JBB) Dukung Transisi Energi dengan Digitalisasi Pengelolaan Material

Menghadapi Tantangan Transisi Energi, PLN (UIT JBB) Terapkan MRWI

Menghadapi Tantangan Transisi Energi, PLN (UIT JBB) Terapkan MRWI

PLN (UIT JBB) Tingkatkan Efisiensi Transisi Energi dengan Sistem MRWI

PLN (UIT JBB) Tingkatkan Efisiensi Transisi Energi dengan Sistem MRWI

Transformasi Digital di PLN (UIT JBB): MRWI Sebagai Kunci Transisi Energi

Transformasi Digital di PLN (UIT JBB): MRWI Sebagai Kunci Transisi Energi