JAKARTA - PLN Group membuka babak baru dalam ekspansi bisnis kelistrikan dan percepatan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui kerjasama strategis dengan tujuh perusahaan asal China, seperti diumumkan dalam China Business Forum di Beijing.
Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan bahwa transformasi bisnis, termasuk pembentukan subholding, menjadi langkah penting dalam memperbesar peluang ekspansi dan optimalisasi aset.
"Transformasi ini tidak hanya mengubah PLN menjadi penyedia listrik, tetapi juga mematok target untuk menjadi perusahaan listrik terintegrasi kelas dunia," kata Edwin.
Upaya ini sejalan dengan komitmen PLN untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE), dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan China dianggap sebagai strategi komprehensif dalam mencapai tujuan tersebut.
Dalam perjalanan bisnis ini, PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corporation, Ltd. (SDEPCI) untuk melakukan studi bersama terkait rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia.
Tak hanya itu, PLN IP juga menjalin kerjasama dengan Hongkong Ocean Investment Development Co., Ltd. untuk kajian pengembangan EBT di Indonesia. Dalam konteks kerja sama akselerasi EBT, PLN IP menandatangani MoU dengan HBA Offshore Pte., Ltd. dan GCL Intelligent Energy (SUZHOU) Co., Ltd. untuk studi pengembangan PLTB.