Jakarta – Transformasi digital yang ditempuh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selama lebih dari enam tahun telah membuahkan hasil signifikan. Tidak hanya mendongkrak kinerja perusahaan, digitalisasi juga memperlancar konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui layanan sektor logistik dan pariwisata.
Salah satu tonggak kesuksesan transformasi digital ASDP adalah implementasi sistem pemesanan tiket online melalui platform Ferizy sejak Mei 2020. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan, "Merubah mindset dan budaya masyarakat untuk beralih ke digital memang bukan proses instan. Namun, kami yakin penerapan digitalisasi tiket melalui Ferizy adalah sebuah keniscayaan untuk membawa peradaban dan layanan penyeberangan yang modern."
Hingga kini, Ferizy telah memiliki 2,32 juta pengguna, membuktikan kesuksesan transformasi digital ASDP. Pengguna dapat menikmati kemudahan pemesanan tiket, berkontribusi pada perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan lancar. "Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan," ujar Shelvy.
Transformasi digital merupakan upaya ASDP untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Tujuannya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan efisiensi di sektor transportasi dan logistik, serta mendorong sektor pariwisata yang lebih dinamis dan terintegrasi.
Perjalanan digitalisasi tiket di ASDP dimulai pada tahun 2008 dengan penjualan tiket manual di pelabuhan. Kemudian berlanjut pada penerapan RFID ticketing di akhir 2008, pembayaran cashless pada Agustus 2018, hingga akhirnya tiket online melalui Ferizy pada Mei 2020.
ASDP tetap konsisten menerapkan layanan e-ticketing berbasis web untuk mempermudah mobilitas masyarakat. Implementasi digitalisasi tiket juga akan dilakukan pada awal Juli 2024 di wilayah Kupang NTT dan beberapa pelabuhan lainnya.
Saat ini, 28 pelabuhan telah menerapkan pemesanan tiket online melalui Ferizy, termasuk Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan lainnya. Kemudahan pembayaran tiket juga disediakan melalui berbagai metode transfer, virtual account, dan e-wallet.
Keberhasilan penerapan tiket online terlihat pada arus balik Lebaran 2024, dimana 98,2% pemudik bertiket tiba di pelabuhan Bakauheni sesuai jadwal. Hal ini memberikan dampak positif pada kelancaran arus balik Angkutan Lebaran.
Dengan terus mengembangkan layanan digitalisasi tiket, ASDP optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.