Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara dalam bahan bakar PLTU (cofiring). PLN IP juga memperkuat rantai pasok produksi biomassa dengan mencari potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan bekerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Nani Hendiarti dari Kemenko Marves mengatakan bahwa pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023, menunjukkan komitmennya pada energi terbarukan dengan memperbolehkan penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar di PLTU. Ini merupakan langkah serius untuk mengubah industri batubara menjadi lebih berkelanjutan.
Penggunaan biomassa perlu diimbangi dengan pemberdayaan masyarakat, diseminasi informasi, advokasi kebijakan, dan penegakan standar produk yang berkelanjutan. PLN Indonesia Power telah melakukan pengembangan rantai pasok biomassa kayu sebagai bagian dari program cofiring.
Edwin Nugraha Putra dari PLN Indonesia Power menyebut bahwa mereka telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kelompok tani hutan, untuk pengembangan HTE. Mereka juga telah menjalankan program penanaman HTE dengan petani lokal di Banten dan Kabupaten Cilacap.
Hanafi Nur Rifai menambahkan bahwa PLN IP telah menerapkan cofiring di 18 unit PLTU dan sedang mempersiapkan peningkatan cofiring. Beberapa unit PLTU bahkan telah berhasil menguji cofiring 100%, menandakan komitmen mereka pada energi terbarukan. PLN IP juga sedang menyiapkan infrastruktur untuk mendukung penggunaan biomassa di PLTU.