Banten, 27 Maret 2024 — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat dan tanggap dari petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon Polda Banten dalam menertibkan praktik percaloan yang terjadi di sekitar Pelabuhan Merak, Banten, pada Senin (25/3).
Shelvy Arifin, Sekretaris Perusahaan ASDP, menyatakan bahwa praktik percaloan yang kembali marak di lingkungan Pelabuhan Merak telah menimbulkan kekhawatiran dan kekhawatiran di kalangan masyarakat karena seringkali disertai dengan tindakan intimidasi. Oleh karena itu, tindakan cepat untuk menangani aksi kedua calo yang sempat viral di media sosial tersebut dianggap sebagai langkah yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di area pelabuhan.
Video viral tentang dua orang calo yang membuat keributan di Pelabuhan Merak pada 18 Maret 2024 telah memicu kekhawatiran di masyarakat. Melalui penyelidikan yang dilakukan, Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Cilegon berhasil menangkap salah satu pelaku berinisial MN (23 tahun), warga Linkungan Sukajadi, Kecamatan Pulomerak, pada Senin (25/3) malam.
Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Syamsul Bahri, menyampaikan bahwa penangkapan dilakukan setelah adanya laporan tentang dua pelaku yang melakukan pemerasan dan ancaman kekerasan terhadap penumpang bus di sekitar Pelabuhan Merak.
Menanggapi permasalahan yang terus muncul terkait aktivitas percaloan di lingkungan pelabuhan, ASDP menyatakan keprihatinannya. Mereka telah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak membeli tiket melalui calo, melainkan melakukan pembelian secara mandiri melalui aplikasi Ferizy atau melalui mitra resmi ASDP, seperti Indomaret, Alfamart, dan lainnya.
Shelvy Arifin menekankan pentingnya pembelian tiket secara mandiri atau melalui mitra resmi ASDP untuk memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan. Dia juga mengingatkan bahwa pembelian tiket online Ferizy telah dibuka sejak 60 hari sebelum keberangkatan, sehingga para penumpang dapat melakukan reservasi perjalanan lebih awal dan menghindari praktik percaloan di pelabuhan.
Dengan kerjasama antara ASDP, pihak kepolisian, dan kesadaran masyarakat, diharapkan praktik percaloan di pelabuhan dapat diminimalisir, sehingga perjalanan para penumpang dapat berlangsung dengan lancar dan aman. ASDP pun mengimbau agar masyarakat mematuhi aturan pembelian tiket dan tidak lagi menggunakan jasa percaloan untuk kelancaran perjalanan.