JAKARTA— PT ASDP Indonesia Ferry mengungkapkan apresiasi atas langkah tegas Satuan Reskrim Polres Cilegon Polda Banten dalam menindak praktek percaloan di Pelabuhan Merak, Banten, yang telah meresahkan masyarakat. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan ketertiban di pelabuhan penyeberangan.
Menanggapi video viral yang memperlihatkan aksi intimidatif dua calo di Pelabuhan Merak pada 18 Maret 2024, Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Cilegon berhasil mengamankan salah satu pelaku, MN (23 tahun), pada Senin (25/3) malam. Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Syamsul Bahri, menyatakan bahwa penangkapan dilakukan setelah penyelidikan terhadap tindak pidana pemerasan dengan ancaman kekerasan terhadap penumpang bus di sekitar pelabuhan.
Shelvy Arifin menyatakan keprihatinan ASDP terhadap praktik percaloan yang masih marak di pelabuhan, terutama menjelang Angkutan Lebaran. Perusahaan telah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk membeli tiket secara mandiri melalui platform resmi ASDP, seperti Ferizy. Ia menekankan bahwa pembelian melalui calo tidak hanya merugikan penumpang, tetapi juga merugikan operasional pelabuhan dan dapat mengganggu ketertiban di area pelabuhan.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan, ASDP mewajibkan pengguna jasa untuk membeli tiket maksimal H-1 keberangkatan dan melalui kanal resmi, seperti aplikasi Ferizy, atau mitra resmi ASDP, termasuk tiket.com. Selain itu, ASDP telah membuka penjualan tiket online Ferizy sejak 60 hari sebelum keberangkatan, sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik dan aman.
Dengan langkah-langkah ini, ASDP berharap dapat meminimalisir praktik percaloan di pelabuhan serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan nyaman bagi para penumpang. Melalui kerja sama dengan aparat keamanan dan kesadaran masyarakat, ASDP berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pelabuhan yang aman dan teratur bagi semua pengguna jasa.