JAKARTA- PLN Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Labuan mengukir prestasi luar biasa dalam sejarah energi hijau. Melalui teknologi canggih cofiring, pembangkit listrik tersebut berhasil mencapai produksi mencengangkan sebesar 75,5 juta kWh green energy, melampaui target awal sebesar 42,2 juta kWh dengan kelebihan mencapai 179 persen. Capaian gemilang ini bukan hanya sekadar pencapaian angka, melainkan juga perubahan paradigma dalam pemanfaatan sumber energi.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa penerapan cofiring menggunakan biomassa sebagai bahan bakar utama merupakan langkah revolusioner dalam menekan emisi karbon pada sektor kelistrikan. Keberhasilan PLTU Labuan bukan hanya dalam mencapai target produksi, tetapi juga dalam memberikan bukti nyata bahwa solusi hijau bukanlah sekadar mimpi.
"Dengan melampaui target sebesar 179%, PLTU Labuan membuktikan bahwa investasi dalam inovasi hijau dapat memberikan hasil yang mengagumkan," ujar Edwin. Untuk mencapai produksi sebesar 75,5 juta kWh, pembangkit ini menggunakan 65.348 ton biomassa sawdust sebagai pengganti batu bara, dengan nilai kalori yang optimal, menciptakan sinergi antara teknologi modern dan kearifan lokal.
Lebih lanjut, Edwin menekankan komitmen PLN IP untuk terus mendorong pengembangan energi hijau dan mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan, PLN IP membuktikan bahwa transformasi menuju masa depan yang berkelanjutan bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah realitas yang dapat diwujudkan dengan kerja keras dan kolaborasi lintas sektor.