JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya, PT PLN Enjiniring (PLNE), bekerja sama dengan PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, telah berhasil melaksanakan tahap First Firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk 40 MW pada Senin (5/2) di Desa Nonong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Tahap First Firing ini merupakan salah satu tonggak penting dalam pembangunan PLTMG, yang ditandai dengan penyalaan mesin pertama kali sebelum pembangkit dapat dioperasikan secara komersial, menandai kemajuan proyek yang kini mencapai 97,21%.
Acara First Firing ini disaksikan dan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Asisten III Bidang Administrasi Umum, M. Sadly Lesnusa, Perwakilan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah; Bupati Sulawesi Tengah, Amiruddin Tamoreka; Direktur Manajemen Projek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto (hadir secara daring); Executive Vice President Konstruksi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi PLN, Weddy B Sudirman; General Manager UIP Sulawesi, Joshua Simangkulangit; General Manager JOB Tomori, Benny Sidik; Kepala Departemen Operasi Perwakilan Kalimantan Sulawesi.
Selain itu, juga ada Dedy Hidayat; Vice President Operasi Produksi PEP C Regional 4, Aziz Rochmanudin; Advisor Commercial PT Medco Energy Tomori, Salmar Ngadikan; GA Director Tomori E&P Limited, Medi Tri Cahyono, serta manajemen PT PLN (Persero), perwakilan dari PT PLN Energi Primer Indonesia, dan seluruh stakeholder proyek PLTMG Luwuk 40 MW, termasuk PLN UIP Sulawesi, PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Tengah, PLN Pusat Sertifikasi (PUSERTIF), dan PLN Pusat Manajemen Proyek (PUSMANPRO), serta tamu undangan lainnya.
Dalam laporannya, Chairani Rachmatullah, selaku Direktur Utama PLNE, memaparkan kemajuan dan tonggak penting yang telah dicapai dalam proyek PLTMG Luwuk. Beliau menekankan bahwa proyek ini tidak akan terwujud tanpa adanya sinergi yang kuat antara berbagai entitas di dalam PLN Group, termasuk PLNE, PLN UIP Sulawesi, PLN UPP Sulawesi Tengah, PLN PUSERTIF, dan PLN PUSMANPRO.