JAKARTA-Komunitas pegawai perempuan PT PLN (Persero) atau Srikandi PLN aktif menggelar program kesehatan, salah satunya terkait pengentasan stunting. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), program kolaborasi antara Srikandi PLN, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan Dinas Kesehatan setempat sukses mencatatkan hasil positif. Dari 185 anak yang mengalami stunting, 63,7 persen di antaranya telah mengalami peningkatan berat dan tinggi badan pada bulan pertama program.
Kepala Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum Daerah (UPT BLUD) Puskesmas Gangga, Nurhayati, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian PLN terhadap penanganan stunting. Dirinya berharap program serupa juga bisa diikuti oleh instansi lainnya sehingga stunting yang ada di NTB dapat tuntas secara signifikan.
“Terima kasih kepada PLN telah mengawali model program penanganan stunting dari BUMN, harapan kami model program serupa bisa dijadikan acuan oleh instansi lainnya. Kami yakin dengan kolaborasi bersama oleh seluruh elemen, stunting di NTB bisa terentaskan,” ujar Nurhayati.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, program pengentasan stunting yang diinisiasi para Srikandi PLN ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat.
“PLN melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pencegahan sedini mungkin kasus stunting di Indonesia. Secara aktif, Srikandi PLN melakukan pemberian paket nutrisi, pemeriksaan ibu hamil, dan sosialisasi kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia,” ucap Darmawan.
Darmawan menegaskan, PLN berkomitmen penuh terhadap pencegahan kasus stunting di tanah air. Pada tahun 2023, PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah menyalurkan bantuan pengentasan stunting di 35 titik wilayah yang ditujukan pada 6.534 anak asuh. Hal ini diikuti dengan pendistribusian nutrisi makanan bergizi sebanyak 15.102 paket, pemeriksaan 1.692 ibu hamil dan sosialisasi kesehatan sebanyak 80 kali.
Sementara itu, Ketua Umum Srikandi PLN, Sinthya Roesly mengatakan, peranan nyata para Srikandi PLN dalam tiap kegiatan sosial dan lingkungan menjadi bukti bahwa Perseroan sangat konsisten dalam menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
”Kami berkomitmen untuk terus hadir dalam upaya penurunan stunting di Indonesia. Karena hal ini merupakan salah satu tujuan kami dalam menjalankan bisnis yang berlandaskan Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Sinthya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Sudjarwo menambahkan Program TJSL pengentasan stunting yang dilaksanakan kali ini sedikit berbeda. Program tersebut dijalankan secara simultan dalam jangka waktu tiga bulan berturut-turut, sejak 7 Desember 2023 program hingga 7 Maret 2024.
”Program penanganan stunting sengaja dibuat menjadi 3 bulan agar dampak program bisa diukur dan memberikan dampak maksimal terhadap penanganan stunting di NTB. Alhamdulillah hasilnya sangat baik 63,7% dari anak asuh telah menunjukkan hasil yang positif,” ujar Sudjarwo.
Sudjarwo meneruskan, dalam hal ini pihaknya berkolaborasi dengan Komunitas Srikandi PLN, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dan Dinas Kesehatan setempat. Adapun program ini dilaksanakan di Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Sementara untuk pulau Sumbawa, dilaksanakan di Desa Penyaring, Desa Baru Tahan, Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara, Provinsi NTB.
”Program penanganan stunting ini menyasar desa-desa yang yang memiliki tingkat stunting yang cukup tinggi. Koordinasi secara intens juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan Kecamatan dan Aparatur Desa setempat serta para kader Posyandu,” ungkap Sudjarwo.
Sudjarwo menyampaikan, program ini tidak akan sukses tanpa bantuan optimal dari para pemangku kepentingan terkait. Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang tercipta dengan adanya program ini.
”Kami akan terus memonitor dampak dari bantuan yang disalurkan dan tak lupa terima kasih pada para pemangku kepentingan yang terlibat sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik,” tutup Sudjarwo.