JAKARTA-PLN Indonesia Power berhasil memanfaatkan limbah racik uang kertas (LRUK) sebanyak 100 ton sebagai bahan bakar pengganti batu bara di PLTU Jateng 2 Adipala PGU. Inovasi ini berhasil meraih rekor MURI dan berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca.
PLN Indonesia Power menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan limbah racik uang kertas (LRUK) sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Inovasi ini berhasil meraih rekor MURI sebagai penggunaan LRUK terbanyak dalam cofiring PLTU di Indonesia.
Limbah uang kertas tersebut berasal dari berbagai wilayah cabang Bank Indonesia, seperti Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon, dan Tegal. Limbah tersebut dibakar dalam satu hari untuk menghasilkan listrik sebesar 1,2 MWh.
Pemanfaatan LRUK sebagai bahan bakar pengganti batu bara merupakan salah satu program cofiring yang dijalankan oleh PLN Indonesia Power. Program ini dianggap sebagai salah satu pendorong dalam program peningkatan energi terbarukan, dengan investasi minimal karena menggunakan fasilitas yang sudah ada.
PLTU Adipala telah melakukan cofiring sejak tahun 2021 dengan pengujian menggunakan wood pellet, di tahun 2022 dengan pengujian menggunakan sekam padi, dan secara berkelanjutan melakukan cofiring dengan saw dust.
Inovasi cofiring limbah uang kertas ini merupakan bukti komitmen PLN Indonesia Power untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025. PLN Indonesia Power terus berupaya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pemanfaatan energi terbarukan, sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menjaga kelestarian lingkungan.